Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Sejumlah warga di Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) membudiyakan kepiting bakau yang selama ini hidup liar.
Seperti yang dilakukan oleh warga di Desa Bulalo Kecamatan Kwandang, yang mulai melaksanakan pelatihan tentang budidaya kepiting bakau, yang selama ini tidak terurus dan hidup secara liar padahal harganya sangat menjanjikan.
Kepala Desa Bulalo, Abidin Dayo, Sabtu di Gorontalo mengatakan, dana desa sebesar Rp303 juta untuk desanya, sebagian kecil dialokasikan untuk pemanfaatan sumber daya alam yang tersedia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
" Yaitu membudidayakan kepiting bakau yang memang terkenal di wilayah ini, serta sangat banyak tersedia di alam," ujarnya.
Alokasi anggaran pelatihan sebesar Rp7,6 juta untuk satu kelompok pembudidaya serta Rp15 juta untuk pengadaan 10 unit keramba diharapkan bisa dimanfaatkan untuk pembudidayaan kepiting bakau.
Dia menjelaskan, pelatihan tersebut dilaksanakan dengan melibatkan penyuluh pertanian serta pelaku pembudidaya, yang sebelumnya telah melakukan studi banding di Kecamatan Randangan, Kabupaten Pohuwato untuk mempelajari tentang pembudidayaan kepiting bakau.
Camat Kwandang Arifin Soga mengatakan, pihaknya telah meminta kepada kepala desa untuk memanfaatkan sebagian dana desa, untuk mengembangan dan menggali potensi yang bisa meningkatkan ekonomi warga.
Desa Bulalo merupakan desa yang paling besar menerima anggaran dana desa di Kecamatan Kwandang, olehnya pengelolaannya diharapkan tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat kelola.
"Jangan sampai pengelolaan budidaya kepiting bakau hanya setengah jalan yang akan merugikan alokasi dana desa yang diperoleh sebab dampaknya desa tidak akan maju dan masyarakat pun sulit sejahtera," ujarnya.
Kepiting bakau Desa Bulalo cukup terkenal di Gorontalo, harga di pasaran lokal mencapai Rp45.000-Rp60.000 per kilo gram, karena kepiting ini dikenal berdaging tebal dan memiliki rasa manis yang khas.
Selama ini kepiting bakau Bulalo hidup liar di wilayah tersebut, sehingga pemerintah desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Bulalo berinisiatif membudidayakan untuk mendorong peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat khususnya yang bermukim di Dusun Hulapa.
Untuk tahap awal ini kata Ketua BPD Bulalo, Fiti Rahim, pembudidayaannya akan dilakukan oleh satu kelompok.
Jika berhasil, akan dibentuk kelompok pembudidaya lainnya yang akan memperoleh dukungan dana dan guliran bantuan dari pemerintah desa.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015
Seperti yang dilakukan oleh warga di Desa Bulalo Kecamatan Kwandang, yang mulai melaksanakan pelatihan tentang budidaya kepiting bakau, yang selama ini tidak terurus dan hidup secara liar padahal harganya sangat menjanjikan.
Kepala Desa Bulalo, Abidin Dayo, Sabtu di Gorontalo mengatakan, dana desa sebesar Rp303 juta untuk desanya, sebagian kecil dialokasikan untuk pemanfaatan sumber daya alam yang tersedia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
" Yaitu membudidayakan kepiting bakau yang memang terkenal di wilayah ini, serta sangat banyak tersedia di alam," ujarnya.
Alokasi anggaran pelatihan sebesar Rp7,6 juta untuk satu kelompok pembudidaya serta Rp15 juta untuk pengadaan 10 unit keramba diharapkan bisa dimanfaatkan untuk pembudidayaan kepiting bakau.
Dia menjelaskan, pelatihan tersebut dilaksanakan dengan melibatkan penyuluh pertanian serta pelaku pembudidaya, yang sebelumnya telah melakukan studi banding di Kecamatan Randangan, Kabupaten Pohuwato untuk mempelajari tentang pembudidayaan kepiting bakau.
Camat Kwandang Arifin Soga mengatakan, pihaknya telah meminta kepada kepala desa untuk memanfaatkan sebagian dana desa, untuk mengembangan dan menggali potensi yang bisa meningkatkan ekonomi warga.
Desa Bulalo merupakan desa yang paling besar menerima anggaran dana desa di Kecamatan Kwandang, olehnya pengelolaannya diharapkan tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat kelola.
"Jangan sampai pengelolaan budidaya kepiting bakau hanya setengah jalan yang akan merugikan alokasi dana desa yang diperoleh sebab dampaknya desa tidak akan maju dan masyarakat pun sulit sejahtera," ujarnya.
Kepiting bakau Desa Bulalo cukup terkenal di Gorontalo, harga di pasaran lokal mencapai Rp45.000-Rp60.000 per kilo gram, karena kepiting ini dikenal berdaging tebal dan memiliki rasa manis yang khas.
Selama ini kepiting bakau Bulalo hidup liar di wilayah tersebut, sehingga pemerintah desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Bulalo berinisiatif membudidayakan untuk mendorong peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat khususnya yang bermukim di Dusun Hulapa.
Untuk tahap awal ini kata Ketua BPD Bulalo, Fiti Rahim, pembudidayaannya akan dilakukan oleh satu kelompok.
Jika berhasil, akan dibentuk kelompok pembudidaya lainnya yang akan memperoleh dukungan dana dan guliran bantuan dari pemerintah desa.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015