Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, menyebut penanganan kekerdilan (stunting) di daerah itu juga akan berdampak pada terwujudnya nol kasus gizi buruk.
Anggota Komisi III DPRD Gorontalo Utara, Herniaty Moridju, di Gorontalo, Minggu, mengatakan ditetapkannya daerah itu menjadi lokasi fokus (lokus) penanganan kekerdilan pada anak oleh Kementerian Kesehatan, juga berdampak pada perbaikan gizi masyarakat khususnya anak dan ibu hamil termasuk mendorong pengentasan kemiskinan.
Mengingat akan ada banyak program yang difokuskan pada perbaikan gizi masyarakat. Selain itu, pelayanan kesehatan pun dapat semakin optimal melalui intervensi yang akan dilakukan dari hulu ke hilir.
Ia berharap wilayah-wilayah lokus yang ditetapkan untuk penanganan kekerdilan di daerah ini benar-benar mampu mendorong upaya perbaikan gizi masyarakat agar kasus nol gizi buruk terwujud dalam upaya mengentaskan kekerdilan yang masih mencapai angka 18,04 persen.
Mengatasi kekerdilan kata Herniaty, diyakini mampu mengatasi gizi buruk juga angka kematian ibu serta mampu mengentaskan kemiskinan yang masih mencapai persentase 18 persen dari 125 ribu jiwa yang ada di daerah itu.
Sehingga kata dia, program pembangunan sarana sanitasi dan air bersih, peningkatan layanan mulai dari pos pelayanan klinik desa hingga layanan kesehatan terpadu, termasuk mendorong gerakan hidup bersih dan sehat, otomatis akan mendorong terwujudnya perbaikan gizi masyarakat secara menyeluruh.
Agar tidak ada lagi kasus gizi buruk di 123 desa tersebar di 11 kecamatan, mengingat intervensi penanganan kekerdilan pun mampu mengatasi persoalan kesehatan lainnya.
DPRD pun mendorong agar seluruh perangkat daerah ikut keroyokan dalam penanganan kekerdilan melalui intervensi anggaran yang bersesuaian.
Sebab penanggulangan kesehatan menyangkut generasi bangsa ataupun tumbuh kembang anak di usia emas (golden age) wajib menjadi urusan bersama.
Apalagi penanganan persoalan kesehatan tersebut akan bermuara pada pengentasan kemiskinan yang menjadi tujuan utama pembangunan di daerah ini, imbuhnya.***
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022
Anggota Komisi III DPRD Gorontalo Utara, Herniaty Moridju, di Gorontalo, Minggu, mengatakan ditetapkannya daerah itu menjadi lokasi fokus (lokus) penanganan kekerdilan pada anak oleh Kementerian Kesehatan, juga berdampak pada perbaikan gizi masyarakat khususnya anak dan ibu hamil termasuk mendorong pengentasan kemiskinan.
Mengingat akan ada banyak program yang difokuskan pada perbaikan gizi masyarakat. Selain itu, pelayanan kesehatan pun dapat semakin optimal melalui intervensi yang akan dilakukan dari hulu ke hilir.
Ia berharap wilayah-wilayah lokus yang ditetapkan untuk penanganan kekerdilan di daerah ini benar-benar mampu mendorong upaya perbaikan gizi masyarakat agar kasus nol gizi buruk terwujud dalam upaya mengentaskan kekerdilan yang masih mencapai angka 18,04 persen.
Mengatasi kekerdilan kata Herniaty, diyakini mampu mengatasi gizi buruk juga angka kematian ibu serta mampu mengentaskan kemiskinan yang masih mencapai persentase 18 persen dari 125 ribu jiwa yang ada di daerah itu.
Sehingga kata dia, program pembangunan sarana sanitasi dan air bersih, peningkatan layanan mulai dari pos pelayanan klinik desa hingga layanan kesehatan terpadu, termasuk mendorong gerakan hidup bersih dan sehat, otomatis akan mendorong terwujudnya perbaikan gizi masyarakat secara menyeluruh.
Agar tidak ada lagi kasus gizi buruk di 123 desa tersebar di 11 kecamatan, mengingat intervensi penanganan kekerdilan pun mampu mengatasi persoalan kesehatan lainnya.
DPRD pun mendorong agar seluruh perangkat daerah ikut keroyokan dalam penanganan kekerdilan melalui intervensi anggaran yang bersesuaian.
Sebab penanggulangan kesehatan menyangkut generasi bangsa ataupun tumbuh kembang anak di usia emas (golden age) wajib menjadi urusan bersama.
Apalagi penanganan persoalan kesehatan tersebut akan bermuara pada pengentasan kemiskinan yang menjadi tujuan utama pembangunan di daerah ini, imbuhnya.***
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022