Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, berharap pemanfaatan dana pinjaman pemulihan ekonomi nasional (PEN) dapat diarahkan pada pembangunan sektor riil yang ada di daerah.
Hal itu dikatakan Wakil Ketua DPRD Gorontalo Utara, Roni Imran, di Gorontalo, Selasa, bahwa namanya juga kegiatan memulihkan ekonomi kata dia, maka yang paling tepat adalah segera membangun perekonomian daerah yang sempat lesu dampak dari pandemi COVID-19.
Olehnya langkah yang tepat pula adalah membangun sektor-sektor yang bersentuhan langsung dengan kegiatan ekonomi di masyarakat yang sangat mempengaruhi percepatan pertumbuhan ekonomi daerah.
Seperti membangun pasar, terminal bahkan rumah sakit. Agar sumber penerimaan bagi daerah dampak dari pemanfaatan dana pinjaman PEN dapat langsung dirasakan masyarakat dan daerah ini.
Ia mengatakan, DPRD akan mengkaji ulang dana pinjaman PEN yang potensial menjadi beban anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) jika tidak tepat pemanfaatan.
"Kami Badan Anggaran DPRD mewanti-wanti pemerintah daerah untuk tidak nekat jika tidak sanggup membayar utang pinjaman PEN," katanya.
Sementara itu Ketua Asosiasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kabupaten Gorontalo Utara, Rizan Demanto mengatakan, sejauh ini belum ada alokasi anggaran dari pemerintah daerah untuk perkuat sektor riil.
Bahkan pihaknya berharap, alokasi dana PEN dapat digelontorkan pada pembangunan sektor riil khususnya menyentuh langsung pelaku UMKM namun hal itu tidak nampak.
Ia berharap, pemerintah daerah dapat jeli dalam menyusun perencanaan pembangunan di sektor riil.
"Sentuh pelakunya, bangun fasilitas penunjang memadai. Kami meyakini ekonomi daerah ini dapat melesat bangkit terutama dalam upaya meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) jika masukan ini dapat direalisasikan oleh pemerintah daerah," katanya.***
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022
Hal itu dikatakan Wakil Ketua DPRD Gorontalo Utara, Roni Imran, di Gorontalo, Selasa, bahwa namanya juga kegiatan memulihkan ekonomi kata dia, maka yang paling tepat adalah segera membangun perekonomian daerah yang sempat lesu dampak dari pandemi COVID-19.
Olehnya langkah yang tepat pula adalah membangun sektor-sektor yang bersentuhan langsung dengan kegiatan ekonomi di masyarakat yang sangat mempengaruhi percepatan pertumbuhan ekonomi daerah.
Seperti membangun pasar, terminal bahkan rumah sakit. Agar sumber penerimaan bagi daerah dampak dari pemanfaatan dana pinjaman PEN dapat langsung dirasakan masyarakat dan daerah ini.
Ia mengatakan, DPRD akan mengkaji ulang dana pinjaman PEN yang potensial menjadi beban anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) jika tidak tepat pemanfaatan.
"Kami Badan Anggaran DPRD mewanti-wanti pemerintah daerah untuk tidak nekat jika tidak sanggup membayar utang pinjaman PEN," katanya.
Sementara itu Ketua Asosiasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kabupaten Gorontalo Utara, Rizan Demanto mengatakan, sejauh ini belum ada alokasi anggaran dari pemerintah daerah untuk perkuat sektor riil.
Bahkan pihaknya berharap, alokasi dana PEN dapat digelontorkan pada pembangunan sektor riil khususnya menyentuh langsung pelaku UMKM namun hal itu tidak nampak.
Ia berharap, pemerintah daerah dapat jeli dalam menyusun perencanaan pembangunan di sektor riil.
"Sentuh pelakunya, bangun fasilitas penunjang memadai. Kami meyakini ekonomi daerah ini dapat melesat bangkit terutama dalam upaya meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) jika masukan ini dapat direalisasikan oleh pemerintah daerah," katanya.***
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022