Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Darda Daraba mengatakan pihaknya berkomitmen mendukung rencana pembangunan ekonomi hijau di daerah itu.

“Ekonomi hijau atau green economy merupakan alternatif pembangunan ekonomi masa depan. Dengan pendekatan yang tidak hanya mengejar pertumbuhan ekonomi, tetapi juga keberlanjutan lingkungan ini diharapkan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat Gorontalo sekaligus mengurangi risiko kerusakan lingkungan,” kata Sekda saat membuka Diskusi Terpumpun dan Penyusunan Peta Jalan Pembangunan Ekonomi Hijau di Gorontalo, Selasa.

Darda menjelaskan, ekonomi hijau menjadi tren di berbagai belahan dunia dengan adanya kesadaran terhadap dampak buruk perubahan iklim.

Menurutnya program berbasis lingkungan tidak hanya terkait laju pertumbuhan ekonomi, tetapi juga harus memberikan manfaat sosial dan lingkungan serta meningkatkan kualitas kehidupan manusia di semua lapisan masyarakat.

Prinsip dan tujuan pembangunan ekonomi hijau ini pun sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGS.

“Saya berharap diskusi hari ini yang digelar atas kerjasama antara BPS-BRIN dan Bappeda Provinsi Gorontalo, dapat menjadi pijakan awal untuk kolaborasi lebih jauh dalam menyusun Road Map Pembangunan Ekonomi Hijau di Provinsi Gorontalo. Inisiatif ini tentu sangat kami dukung sebagai bentuk kolaborasi antara pemerintah pusat, khususnya dari BPS dan BRIN, dengan pemerintah daerah di Provinsi Gorontalo,” katanya.

Ia mengapresiasi tim survei BPS-BRIN yang telah melakukan pemetaan praktik baik (best practices) ekonomi hijau di beberapa titik di wilayah Provinsi Gorontalo, mulai dari pemetaan praktik pengelolaan sampah plastik, pengolahan limbah pertanian, pertanian organik dan berkelanjutan, hingga energi terbarukan.

Sementara itu, Tim Peneliti dari BPS-BRIN Yanu Endar Prasetyo menyebutkan Provinsi Gorontalo memiliki potensi bonus demografi yang bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan ekonomi hijau.

“Menurut data sensus penduduk potensinya besar, tinggal bagaimana dari pemerintah mau mendorong anak-anak muda ini untuk terjun ke pertanian sebagai basis hijau di Gorontalo,” katanya.

Sebaran lokasi praktik baik ekonomi hijau yang sudah dipetakan di wilayah Provinsi Gorontalo selama 27 hari oleh BPS-BRIN diantaranya PLTS Isimu dan Sumalata, konservasi hiu paus, Wisata Religi Bubohu Bongo, TPS3R, digital farming, pertanian organik Ponpes Hubulo dan Darul Madinah, agroforestry kakao Taluditi, pasar seni pangan lokal Ambuwa, serta beberapa UMKM di wilayah Kota dan Kabupaten Gorontalo.

 

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022