Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, mendorong para petani di daerah itu untuk menerapkan pola pertanian agroforestri.

Hal itu dikatakan kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Pemkab Gorontalo Utara, Novicawati Sujito, di Gorontalo, Jumat.

Ia mengatakan, wilayah tersebut yang memanjang dari timur ke barat atau dari Kecamatan Atinggola ke Tolinggula, juga dihiasi kawasan berbukit sehingga petani memilih memanfaatkannya meski berada di kemiringan.

"Padahal kondisi itu mengancam kerusakan lingkungan," katanya.

Sehingga pemkab menawarkan petani untuk menerapkan pola pertanian agroforestri, sebagai solusi bagi petani agar tidak lagi mengolah lahan khususnya di kemiringan di atas 15 derajat.

Sebab berdampak pada kerusakan lingkungan, juga memicu longsor dan banjir.

"Kami terus mengimbau agar petani di seluruh wilayah ini untuk tidak berkebun di lahan miring. Dan lebih mendorong petani memanfaatkan lahan miring untuk tanaman tahunan yang lebih menjaga kelestarian lingkungan," katanya.

Untuk mewujudkannya, pihaknya kata Novicawati, bekerja sama dengan lintas sektor dalam upaya menciptakan pola pertanian agroforestri sehingga petani diberikan solusi melalui penyaluran bibit pohon.

Selain petani dapat fokus bertani juga ikut menanam pohon di lahan miring untuk menjaga kelestarian lingkungan.

Konsep agroforestri di lahan pertanian berbukit, katanya, sangat penting untuk mencegah erosi dan dampak merusak lainnya.

Pihaknya telah membuat demplot sebagai lahan percontohan bagi petani dalam menerapkan konsep tersebut.

Sebab pemerintah meyakini, konsep tersebut tidak akan mengurangi produktivitas pertanian, khususnya petani yang masih memanfaatkan lahan miring.

Mengingat lahan miring tidak efektif sebagai lokasi bercocok tanam, sehingga agroforestri layak diterapkan sebagai penguat teras.

Wilayah Kecamatan Kwandang telah mulai menerapkan konsep pertanian tersebut, agar petani tidak sekadar mendengarkan imbauan namun dapat melihat contoh agar mudah menerapkan.

"Semoga konsep ini bisa mendukung aktivitas pertanian ramah lingkungan secara berkelanjutan," katanya menambahkan. ***

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022