Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta jelang akhir pekan menguat signifikan, ditopang fundamental ekonomi domestik yang solid.
Rupiah ditutup menguat 98 poin atau 0,66 persen ke posisi Rp14.668 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.766 per dolar AS.
"Penguatan rupiah sangat spektakuler mengingat pelemahan dolar AS tidak terlalu besar yang dipicu oleh data inflasi konsumen dan produsen AS yang lebih rendah dari perkiraan," kata analis DCFX Futures Lukman Leong saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Menurut Lukman, penguatan rupiah tidak sedikit dipicu oleh sentimen positif pada rupiah itu sendiri dibalik data-data ekonomi domestik yang kuat seperti Produk Domestik Bruto (PDB), neraca perdagangan, dan penjualan ritel.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,44 persen pada triwulan II 2022 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy), menandakan pemulihan ekonomi terus berlanjut dan semakin menguat.
Secara kumulatif pertumbuhan ekonomi Indonesia semester I 2022 pun tercatat tumbuh 5,23 persen dibandingkan dengan paruh pertama tahun lalu.
Dari sisi neraca perdagangan, pada Juni 2022 Indonesia kembali mencetak surplus besar mencapai 5,09 miliar dolar AS dengan nilai ekspor 26,09 miliar dolar AS dan impor 21,00 miliar dolar AS. Surplus bulan Juni tersebut merupakan surplus 25 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.
Sedangkan hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) Bank Indonesia (BI) mengindikasikan kinerja penjualan eceran tumbuh meningkat secara tahunan, dengan IPR Juni 2022 tercatat sebesar 206,6, atau tumbuh 4,1 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 2,9 persen (yoy).
Selain itu, lanjut Lukman, pelaku pasar juga sedang mengantisipasi surplus besar kembali pada neraca perdagangan Indonesia yang akan dirilis pada awal pekan depan.
"Pasar juga mengharapkan Bank Indonesia akan segera menaikkan suku bunga acuan secepatnya pada pertemuan bulan depan. Hal ini juga membuat rupiah menjadi lebih menarik," ujar Lukman.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp14.749 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.658 per dolar AS hingga Rp14.749 per dolar AS.
Sementara itu kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat menguat ke posisi Rp14.688 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.799 per dolar AS.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rupiah akhir pekan menguat tajam, ditopang fundamental ekonomi solid
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022
Rupiah ditutup menguat 98 poin atau 0,66 persen ke posisi Rp14.668 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.766 per dolar AS.
"Penguatan rupiah sangat spektakuler mengingat pelemahan dolar AS tidak terlalu besar yang dipicu oleh data inflasi konsumen dan produsen AS yang lebih rendah dari perkiraan," kata analis DCFX Futures Lukman Leong saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Menurut Lukman, penguatan rupiah tidak sedikit dipicu oleh sentimen positif pada rupiah itu sendiri dibalik data-data ekonomi domestik yang kuat seperti Produk Domestik Bruto (PDB), neraca perdagangan, dan penjualan ritel.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,44 persen pada triwulan II 2022 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy), menandakan pemulihan ekonomi terus berlanjut dan semakin menguat.
Secara kumulatif pertumbuhan ekonomi Indonesia semester I 2022 pun tercatat tumbuh 5,23 persen dibandingkan dengan paruh pertama tahun lalu.
Dari sisi neraca perdagangan, pada Juni 2022 Indonesia kembali mencetak surplus besar mencapai 5,09 miliar dolar AS dengan nilai ekspor 26,09 miliar dolar AS dan impor 21,00 miliar dolar AS. Surplus bulan Juni tersebut merupakan surplus 25 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.
Sedangkan hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) Bank Indonesia (BI) mengindikasikan kinerja penjualan eceran tumbuh meningkat secara tahunan, dengan IPR Juni 2022 tercatat sebesar 206,6, atau tumbuh 4,1 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 2,9 persen (yoy).
Selain itu, lanjut Lukman, pelaku pasar juga sedang mengantisipasi surplus besar kembali pada neraca perdagangan Indonesia yang akan dirilis pada awal pekan depan.
"Pasar juga mengharapkan Bank Indonesia akan segera menaikkan suku bunga acuan secepatnya pada pertemuan bulan depan. Hal ini juga membuat rupiah menjadi lebih menarik," ujar Lukman.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp14.749 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.658 per dolar AS hingga Rp14.749 per dolar AS.
Sementara itu kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat menguat ke posisi Rp14.688 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.799 per dolar AS.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rupiah akhir pekan menguat tajam, ditopang fundamental ekonomi solid
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022