Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan pengumpulan data statistik pertanian tanaman pangan terintegrasi dengan Metode Kerangka Sampel Area (KSA) di Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo, Kamis. 

Metode Kerangka Sampel Area  adalah suatu metode baru yang bertujuan untuk memperbaiki metode pengumpulan data menjadi lebih objektif dan modern dengan melibatkan peranan teknologi di dalamnya, sehingga data pertanian yang dikumpulkan menjadi lebih akurat dan tepat waktu.

Kepala BPS Kabupaten Boalemo, Sutirin di Gorontalo, Kamis, mengatakan pengumpulan data dengan KSA, dilakukan dengan menggunakan aplikasi dari telepon pintar petugas yang turun langsung ke lapangan.

"Sehingga data pertanian yang dikumpulkan menjadi lebih akurat dan tepat waktu," ucap dia.

Ia menjelaskan, pelaksanaan pengambilan data lapangan kegiatan pendataan statistik pertanian tanaman pangan terintegrasi dengan metode KSA, dilakukan pada tujuh hari terakhir setiap bulan. 

Untuk Kabupaten Boalemo, komoditas pertanian yang diambil sampel yaitu jagung dan padi yang merupakan komoditas unggulan di daerah itu.

"Kalau di Boalemo ini lebih potensi prioritas jagung, karena geografis Boalemo ini kan lebih banyak berbukit-bukit ya" ujar Sutirin.

Untuk lahan padi kata dia, hanya beberapa daerah saja diantaranya adalah Mananggu dan Wonosari, selebihnya lebih diprioritaskan ke jagung.

"Sesuai dengan kondisi geografis ya karena di Boalemo ini kan lebih banyak berbukit-bukit, kalau ditanami padi kayak nya tidak sesuai yang pas adalah jagung sementara dari Pemda juga menekankan bantuan-bantuan itu lebih ke arah benih ke komoditas jagung," bebernya.

Data sementara menujukan, luas lahan baku sawah yang ditanami padi di Kabupaten Boalemo seluas 4.855 hektare, sedangkan luas panen jagung 91.822 hektare.
 

Seorang petugas melakukan pendataan KSA di lahan jagung di Kabupaten Boalemo, Gorontalo. ANTARA/Adiwinata Solihin

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022