Bupati Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, Hamim Pou menambah target bibit cabai rawit yang dibagikan kepada masyarakat, dari 250 ribu bibit menjadi 300 ribu bibit hingga akhir tahun.
"Gerakan Masyarakat Tanam Cabai (Gema Tancab) di Kabupaten Bone Bolango kian intensif dilakukan," ucap Hamim Pou di Gorontalo, Sabtu.
Ia menjelaskan, hingga saat ini sudah sekitar 170 ribu pohon cabai atau malita dalam bahasa Gorontalo disebar ke warga Bone Bolango, namun itu belum cukup.
"Itu artinya kalau dengan rata - rata jumlah penduduk yang 170 orang, berarti satu orang sudah satu pohon cabai," ujar Bupati.
Hamim ingin penyebaran tanaman cabai ini ditingkatkan. Menurut Bupati, harga cabai yang melesat tinggi bisa jadi memberikan andil dari kenaikan inflasi.
Gerakan Masyarakat Tanaman Cabai itu kata dia dalam rangka mengembangkan ekonomi keluarga dan rumah tangga. Sekaligus menjaga inflasi tetap terkendali, harga cabai ini tidak terlalu mahal dan bisa dijangkau masyarakat.
Ia mengungkapkan, cabai rawit merupakan salah satu komoditas yang selalu dikonsumsi masyarakat Gorontalo, oleh karena itu cabai sering menjadi salah satu komoditas penyumbang inflasi.
"Sehingga kita melakukan gerakan tanam cabai secara masal, sebagai bagian dari usaha kita untuk menjaga inflasi sekaligus penopang ekonomi keluarga," kata dia.
Bupati mengatakan tipikal warga Gorontalo yang sangat tergantung dengan cabai.
"Di setiap masakannya membuat cabai menjadi salah satu komoditas penting," kata dia.
Ia mengungkapkan, saat ini harga cabai rawit masih terbilang normal.
Bupati bercerita saat dia berkunjung ke Pasar Kamis harga cabai relatif normal. Tapi ia berharap jangan juga terlalu turun. Agar bisa dijangkau warga dan petani juga bisa merasakan keuntungannya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022
"Gerakan Masyarakat Tanam Cabai (Gema Tancab) di Kabupaten Bone Bolango kian intensif dilakukan," ucap Hamim Pou di Gorontalo, Sabtu.
Ia menjelaskan, hingga saat ini sudah sekitar 170 ribu pohon cabai atau malita dalam bahasa Gorontalo disebar ke warga Bone Bolango, namun itu belum cukup.
"Itu artinya kalau dengan rata - rata jumlah penduduk yang 170 orang, berarti satu orang sudah satu pohon cabai," ujar Bupati.
Hamim ingin penyebaran tanaman cabai ini ditingkatkan. Menurut Bupati, harga cabai yang melesat tinggi bisa jadi memberikan andil dari kenaikan inflasi.
Gerakan Masyarakat Tanaman Cabai itu kata dia dalam rangka mengembangkan ekonomi keluarga dan rumah tangga. Sekaligus menjaga inflasi tetap terkendali, harga cabai ini tidak terlalu mahal dan bisa dijangkau masyarakat.
Ia mengungkapkan, cabai rawit merupakan salah satu komoditas yang selalu dikonsumsi masyarakat Gorontalo, oleh karena itu cabai sering menjadi salah satu komoditas penyumbang inflasi.
"Sehingga kita melakukan gerakan tanam cabai secara masal, sebagai bagian dari usaha kita untuk menjaga inflasi sekaligus penopang ekonomi keluarga," kata dia.
Bupati mengatakan tipikal warga Gorontalo yang sangat tergantung dengan cabai.
"Di setiap masakannya membuat cabai menjadi salah satu komoditas penting," kata dia.
Ia mengungkapkan, saat ini harga cabai rawit masih terbilang normal.
Bupati bercerita saat dia berkunjung ke Pasar Kamis harga cabai relatif normal. Tapi ia berharap jangan juga terlalu turun. Agar bisa dijangkau warga dan petani juga bisa merasakan keuntungannya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022