Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Gorontalo mulai mengembangkan jenis ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB) 2 yang merupakan pemutakhiran dari ayam KUB 1 yang telah tersebar di tengah masyarakat.

Ayam KUB 2 merupakan salah satu inovasi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian melalui Badan Penelitian Ternak.

Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Gorontalo, Sumarni Panikkai di Gorontalo, Sabtu, mengatakan ayam KUB memiliki kelebihan daripada ayam lokal biasa.

"Saat ini kita memang masih dalam pembibitan KUB satu, dan tahun depan kita ke KUB dua yang merupakan varietas baru," ucap Sumarni.

Ayam Kampung Unggul Balitbangtan merupakan hasil seleksi ayam kampung yang diarahkan untuk meningkatkan produksi telur dan mengurangi sifat mengeram seperti ayam kampung biasa yang bertelur 10-15 butir per induk selama periode bertelur selama 2-3 minggu, kemudian mengeram tiga minggu, dan mengasuh anak 6-8 minggu.

Total periode bertelur 12-14 minggu. Sehingga dalam satu tahun ayam kampung bertelur 4-5 kali dan menghasilkan 50-75 butir per tahun.

"Namun tidak demikian dengan ayam KUB. Ayam KUB 1 mampu bertelur 180 butir/ekor/tahun," jelas dia.

Sumarni menjelaskan, masa mengeram berkurang hingga 10 persen, sehingga ayam cepat bertelur kembali. Keunggulan ayam KUB terletak pada produksi telur yang lebih tinggi dan lebih tahan terhadap penyakit

Sedangkan ayam KUB 2 adalah ayam petelur yang sangat produktif produksi telurnya dapat mencapai 200 butir/ekor per tahun. Sehingga bisa menjadi ladang penghasilan yang baik bagi masyarakat.

Ayam Kampung Umum Balitbangtan (KUB) 2 telah diluncurkan oleh Kementerian Pertanian pada tanggal 16 Desember 2021 lalu, dengan SK Menteri Pertanian Nomor 768/KPTS/PK.020/M/12/2021.

 
Seorang petugas pengawasan memeriksa kondisi telur ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB) di kandang ayam modern BPTP di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo. ANTARA/Adiwinata Solihin

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022