Gorontalo (ANTARA) - Peneliti Ahli Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Gorontalo, Muhammad Yusuf Antu menguraikan tahapan penting yang dilakukan pascapanen jagung bagi petani di Provinsi Gorontalo.
"Pascapanen adalah tahapan kegiatan yang dimulai sejak pemungutan atau panen hasil pertanian sampai siap untuk dipasarkan," ucap Yusuf di Gorontalo, Senin.
Ia mengungkapkan, pemanenan jagung yang baik dilakukan mulai dari identifikasi titik kritis umum panen dan kadar air panen jagung.
"Sumber kerusakan juga perlu diperhatikan, mulai dari jamur dan infestasi atau masuknya serangga pengganggu," ucap dia.
Kontaminasi jamur dan infestasi (serangan) serangga dapat menjadi salah satu penyebab kerusakan yang bisa dicegah dengan panen tepat waktu dan segera melakukan pengeringan pada kadar air aman sesuai persyaratan dan menghindari infestasi serangga karena akan memicu tumbuhnya jamur.
Yusuf menjelaskan teknik panen dimulai dengan melihat indikator penanda, mulai dari warna dan ukuran, indikasi fisik mudah atau tidaknya buah dilepas dan uji ketegaran buah. Dilanjutkan dengan penghitungan satu siklus pertanaman.
Sedangkan berbagai masalah umum yang ditemui pascapanen, mulai susut kuantitas dan kualitas, keamanan pangan, penerapan teknologi, permodalan, sumber daya manusia, dan kelembagaan alat mesin pascapanen.
"Sedangkan masalah khusus pascapanen yaitu kadar air tinggi, rusaknya butiran, warna butir tidak seragam, butiran yang pecah dan kotoran lainnya," ucap dia.
Peneliti Ahli BPTP Gorontalo uraikan tahapan penting pascapanen jagung
Selasa, 30 Agustus 2022 5:58 WIB