Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, menggelar pelatihan kerajinan terpadu bagi 10 perajin tikar anyaman atau 'Amongo' di kabupaten.

"Saya bermimpi jika ini bisa diproduksi banyak akan membantu perekonomian para perajin tikar Amongo maupun para pembuat souvenir," ucap Ketua IWAPI Bone Bolango Merlan Uloli, di Gorontalo, Jumat.

Merlan yang juga Wakil Bupati Bone Bolango mengungkapkan, tikar anyaman atau Amongo khas Gorontalo yang sudah sejak lama, kini secara perlahan mulai hilang dari pasaran bahkan para perajin nya pun sudah jarang terlihat. 

Karena hal tersebut, maka IWAPI Bone Bolango melakukan mencari dan menggelar pelatihan setelah menemui para perajin Amongo di Desa Lonuo, Kecamatan Tilongkabila. 
guna mencari para perajin Amongo tersebut. 

Untuk pembuatan satu tikar Amongo dikerjakan dalam waktu satu pekan, dengan harga jual Rp100 ribu/tikar. 

Merlan pun menegaskan produk tersebut tidak boleh dijual terlalu mahal, yang penting mampu menutupi ongkos kerja, produksi dan bahannya.

"Insya Allah dengan cara ini, Amongo akan menjadi produk lokal yang berkualitas dan akan menumbuhkan ekonomi pelaku UMKM yang baru di Bone Bolango," harap Merlan Uloli.

Salah seorang perajin Amongo, Rostin Yusuf mengucapkan rasa syukur karena dengan adanya pelatihan tersebut bisa menambah pengalaman dan pengetahuan.

"Saya berharap Insya Allah dengan adanya kegiatan ini bisa membantu ekonomi keluarga masing-masing, baik itu perajin tikar Amongo maupun souvenir itu sendiri," ujar Rostin.

Ia pun menaruh harapan besar kepada IWAPI Bone Bolango agar setelah pelatihan tersebut bisa mengadakan peralatan yang memadai sesuai petunjuk instruktur pelatihan.

"Sesuai petunjuk dari instruktur yang telah mengajarkan kepada kami peralatan kita masih kurang termasuk mesin jahitnya, kepada pengurus IWAPI kami berharap bisa mengadakan peralatan tersebut karena tanpa adanya peralatan itu kami hanya bisa sampai begini dan tidak ada kelanjutan nya," ungkapnya. 

Untuk pembuatan tas tersebut bagi Rostin hanya memerlukan waktu 3 jam dan jika dirupiahkan bisa mencapai Rp350 ribu tergantung juga pada bahannya. 
 

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022