Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Peternak ayam ras di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, mengaku terpaksa gulung tikar karena tidak mampu mengembangkan usahanya.
Syaiful Hunouw, salah satu peternak di Desa Bulalo, Kecamatan Kwandang, mengaku tidak bisa mempertahankan usahanya, sebab tidak mampu membeli pakan yang harganya sangat mahal dan hanya bisa dibeli di wilayah Kota Gorontalo.
"Alhasil, kandang ayam yang ia bangun dan gunakan untuk membudidayakan seribu ekor bibit bantuan ayam ras dari pemerintah daerah, kini kosong," ujarnya.
Ia mengatakan, kondisi cuaca di daerah ini sepertinya tidak cocok untuk pengembangan ternak ayam ras, sebab kebanyakan mati akibat stres.
Kuat dugaan kata Syaiful, cuaca panas menjadi faktor utama, ditambah lagi pembeli ayam ras di daerah ini sangat sedikit.
Sehingga ia mengaku terpaksa tidak bisa melanjutkan usahanya, bahkan tidak sempat menikmati keuntungan padahal tidak sedikit modal yang ia keluarkan untuk membangun kandang.
Hal yang sama diungkapkan Vendi Majid, penerima bantuan ayam buras di Desa Cisadane, Kecamatan Moluo yang mengaku kendala tingginya harga pakan menyebabkan ia harus gulung tikar.
"Saya berharap, ada solusi dari pemerintah daerah yang bisa membantu para peternak ayam untuk bisa mengembangkan usaha ini," ujarnya.
Jika tidak kata Vendi, sebaiknya bantuan ternak ayam yang disalurkan setiap tahun sebaiknya diganti dengan ternak yang cocok dikembangkan di daerah ini, seperti kambing, bebek ataupun sapi.