Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi Gorontalo membawa delapan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk studi tiru pengelolaan Desa Wisata dan produk di Desa Tampaksiring, Gianyar, Bali.
Deputi KPw Bank Indonesia Gorontalo, Ridwan Nurjamal di Bali, Ahad, mengatakan Tampaksiring dipilih karena memiliki konsep tempat wisata dan pelaku UMKM.
"Kita bawa ke sini untuk belajar di Desa wisata Tampaksiring yang merupakan desa wisata binaan Bank Indonesia Provinsi Bali," ucap dia.
Ridwan menjelaskan, konsep desa tersebut adalah tempat wisata yang juga menjual suvenir produk kerajinan tangan warga sekitar yang memanfaatkan bahan alam .
Menurutnya, konsep tersebut dapat dimasukkan dalam UMKM Gorontalo, sehingga salah satu UMKM limbah laut di Torosiaje Gorontalo dapat belajar dan semakin berkembang.
Kunjungan KPw Bank Indonesia Gorontalo bersama UMKM binaan ke Bali untuk
KPw Bank Indonesia Gorontalo kembangkan UMKM hijau untuk meningkatkan ekspos UMKM ekonomi hijau atau green economy dan literasi kepada masyarakat.
Kepala KPw BI Provinsi Gorontalo, Dian Nugraha mengatakan, green economy merupakan ekosistem yang mengutamakan aktivitas perekonomian khususnya produksi barang dan jasa dengan meminimalkan risiko pencemaran terhadap lingkungan," ucap Dian.
Isu kelestarian lingkungan menurut Dian, menjadi agenda penting bagi Pemerintah Indonesia, dimana ekonomi hijau atau green economy menjadi salah satu rencana transformasi ekonomi dalam jangka menengah panjang untuk mendorong pembangunan inklusif dan berkelanjutan, serta mempercepat pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19.
"Di sisi lain, pelonggaran aktivitas masyarakat pasca pandemi perlu kita pahami sebagai stimulus bagi aktivitas perekonomian khususnya UMKM yang memiliki basis produksi green economy," ujar nya.
Salah satu keberhasilan pengembangan UMKM berbasis ekonomi hijau adalah UMKM yang mengolah limbah laut menjadi kerajinan yakni UMKM Mutiara Laut yang berasal dari Desa Torosiaje, hal ini menegaskan semangat Bank Indonesia dalam mendukung UMKM sebagai pilar ketahanan ekonomi Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023
Deputi KPw Bank Indonesia Gorontalo, Ridwan Nurjamal di Bali, Ahad, mengatakan Tampaksiring dipilih karena memiliki konsep tempat wisata dan pelaku UMKM.
"Kita bawa ke sini untuk belajar di Desa wisata Tampaksiring yang merupakan desa wisata binaan Bank Indonesia Provinsi Bali," ucap dia.
Ridwan menjelaskan, konsep desa tersebut adalah tempat wisata yang juga menjual suvenir produk kerajinan tangan warga sekitar yang memanfaatkan bahan alam .
Menurutnya, konsep tersebut dapat dimasukkan dalam UMKM Gorontalo, sehingga salah satu UMKM limbah laut di Torosiaje Gorontalo dapat belajar dan semakin berkembang.
Kunjungan KPw Bank Indonesia Gorontalo bersama UMKM binaan ke Bali untuk
KPw Bank Indonesia Gorontalo kembangkan UMKM hijau untuk meningkatkan ekspos UMKM ekonomi hijau atau green economy dan literasi kepada masyarakat.
Kepala KPw BI Provinsi Gorontalo, Dian Nugraha mengatakan, green economy merupakan ekosistem yang mengutamakan aktivitas perekonomian khususnya produksi barang dan jasa dengan meminimalkan risiko pencemaran terhadap lingkungan," ucap Dian.
Isu kelestarian lingkungan menurut Dian, menjadi agenda penting bagi Pemerintah Indonesia, dimana ekonomi hijau atau green economy menjadi salah satu rencana transformasi ekonomi dalam jangka menengah panjang untuk mendorong pembangunan inklusif dan berkelanjutan, serta mempercepat pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19.
"Di sisi lain, pelonggaran aktivitas masyarakat pasca pandemi perlu kita pahami sebagai stimulus bagi aktivitas perekonomian khususnya UMKM yang memiliki basis produksi green economy," ujar nya.
Salah satu keberhasilan pengembangan UMKM berbasis ekonomi hijau adalah UMKM yang mengolah limbah laut menjadi kerajinan yakni UMKM Mutiara Laut yang berasal dari Desa Torosiaje, hal ini menegaskan semangat Bank Indonesia dalam mendukung UMKM sebagai pilar ketahanan ekonomi Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023