Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Gorontalo, drg. Gamaria Purnamawati Monoarfa, dikukuhkan menjadi Bunda Asuh Stunting.

Pengukuhan dilakukan oleh Inspektur Utama BKKBN Pusat, Ari Dwikora Tono, dalam Rapat Kerja Daerah peningkatan sinergi dan kolaborasi pencapaian program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting, di Kota Gorontalo.

Ari Dwikora Tono, Kamis, mengatakan, program bunda asuh dan bapak asuh ini sudah menjadi program nasional BKKBN untuk meningkatkan gizi pada anak-anak yang mengalami masalah dalam tumbuh kembang.

Menurutnya, dalam penurunan angka stunting sangat memerlukan dukungan semua elemen masyarakat, serta peran pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota.

"BKKBN terus berupaya dengan berbagai cara untuk mencapai target penurunan stunting nasional menjadi 14 persen pada 2024. Namun tanpa dukungan semua elemen masyarakat dan sokongan dana baik APBN maupun APBD penurunan angka stunting di tanah air tidak akan terwujud," katanya.

Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Gorontalo, drg Gamaria Purnamawati Monoarfa, mengatakan, sebelumnya TP-PKK Provinsi Gorontalo bersama Dinas Kesehatan Provinsi juga telah meluncurkan Program Orang Tua Asuh Anak Stunting sejak Agustus 2022.

Program ini baru dijalankan pada Organisasi Perangkat Daerah di Provinsi Gorontalo.

Jika pada PKK, program ini kita namakan Gerakan Orang Tua Asuh Stunting (GOTAS).

"Sudah berlangsung tapi masih secara pribadi, misalnya kepala dinas kesehatan mengambil berapa anak untuk diintervensi. Bahkan kami juga telah membuat rekening untuk OPD yang ingin memberikan donasi membantu anak asuhnya yang terkena stunting," katanya.

Selain Gamaria, pada kesempatan itu, turut dikukuhkan sebagai bapak/bunda asuh anak stunting, Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, Bupati Boalemo, Hendriwan, serta Bupati Bone Bolango Hamim Pou dan Wakil Bupati Pohuwato Suharsi Igrisa.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Debby H. Mano


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023