Gorontalo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo mulai melakukan intervensi spesifik untuk menekan angka stunting di daerah itu.
Sekretaris Daerah sekaligus Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Gorontalo, Suleman Lakoro di Gorontalo, Sabtu, mengatakan intervensi spesifik dilakukan melalui pemberian makanan tambahan kepada bayi.
Intervensi tersebut sangat diperlukan mengingat menurut data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) bahwa angka stunting di daerah ini di atas rata-rata nasional.
"Saat ini angka stunting kita mencapai 30,5 persen. Sehingga intervensi spesifik harus dilakukan dengan sangat cepat, untuk mempercepat penurunannya," kata Sekda.
Kucuran dana alokasi khusus (DAK) mencapai Rp3 miliar untuk daerah ini pada 2024, khusus pemberian makanan tambahan pada bayi melalui kegiatan posyandu. Ada 229 posyandu tersebar di 123 desa di 11 kecamatan.
"Kami telah menggelar rapat persiapan untuk pelaksanaan program tersebut, menghadirkan para kepala puskesmas sebagai pendamping gizi, camat selaku koordinator wilayah dan ketua tim percepatan penurunan stunting di kecamatan, dan kelompok masyarakat sebagai pelaksana kegiatan," kata Sekda.
Kelompok masyarakat akan mengelola langsung kegiatan pengadaan makanan tambahan bergizi.
Sekda mengatakan kelompok tersebut telah dibentuk di masing-masing posyandu, kemudian pihak puskesmas akan mengarahkan bagaimana bentuk-bentuk makanan bergizi yang dimaksud.
Kelompok masyarakat diberi bimbingan teknis oleh pihak pengadaan barang dan jasa terkait model pengadaan makanan tambahan bergizi yang akan dilakukan.
"Pemerintah daerah berharap melalui intervensi spesifik ini, angka stunting dapat cepat turun bahkan menjadi nol kasus," imbuhnya.