Harga ikan segar di sejumlah pasar tradisional Gorontalo, seperti di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, mengalami kenaikan.
Pedagang ikan di pasar Senin Moluo, Kecamatan Kwandang Herson (48) di Gorontalo, Senin mengatakan kenaikan dipicu akibat cuaca di laut sedang tidak bersahabat.
"Gelombang tinggi berangin kencang juga bulan terang sementara berlangsung saat ini, memicu kenaikan harga ikan," katanya.
Ikan tongkol (Deho) sebelumnya berkisar Rp18 ribu per kilo gram naik menjadi Rp23 ribu hingga Rp26 ribu per kilo gram.
Ikan kembung (Malalugis) biasanya dijual Rp11 ribu per kilo gram naik menjadi Rp21 ribu per kilo gram.
Dalam sehari kata Herson, ia menjual ikan beragam jenis mencapai sekitar 50 kilo gram.
"Pendapatan nya saat ini turun namun tidak signifikan karena masyarakat tetap beli ikan," katanya.
Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Gorontalo Utara Amanda Sunge mengatakan produksi ikan segar akan menurun saat musim angin barat tiba.
"Intensitas kapal ikan yang turun melaut akan berkurang sebab cuaca sedang tidak bersahabat. Angin kencang mendominasi penyebab nelayan cenderung takut melaut. Apalagi rata rata nelayan di daerah ini menggunakan kapal ikan di bawah 30 Gross Ton," katanya.
Namun produksi ikan segar di kabupaten itu tergolong intensif tersedia di topang nelayan penangkap ikan menggunakan perahu yang disebut pajala dengan berkekuatan mesin rata rata 24 GT.
Mereka (nelayan) melaut pagi dan sore namun tetap memperhatikan cuaca. "Jika memungkinkan melaut pagi, mereka turun sejak pukul 4 shubuh. Jika cuaca bersahabat sore, mereka melaut sekitar pukul 5 sore. Wilayah tangkapan nya dekat atau di area rompong yang mereka tanam," kata Amanda.
Ia mengatakan, produksi ikan segar seperti di Pelabuhan Perikanan Kwandang mencapai minimal 7 hingga 8 ton per hari.
"Saat cuaca bagus produksi tersebut akan naik hingga 15 ton per hari," katanya.
Namun kondisi saat ini, gelombang tinggi dan angin kencang diprakirakan akan melanda wilayah perairan tersebut hingga akhir Agustus.***
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023
Pedagang ikan di pasar Senin Moluo, Kecamatan Kwandang Herson (48) di Gorontalo, Senin mengatakan kenaikan dipicu akibat cuaca di laut sedang tidak bersahabat.
"Gelombang tinggi berangin kencang juga bulan terang sementara berlangsung saat ini, memicu kenaikan harga ikan," katanya.
Ikan tongkol (Deho) sebelumnya berkisar Rp18 ribu per kilo gram naik menjadi Rp23 ribu hingga Rp26 ribu per kilo gram.
Ikan kembung (Malalugis) biasanya dijual Rp11 ribu per kilo gram naik menjadi Rp21 ribu per kilo gram.
Dalam sehari kata Herson, ia menjual ikan beragam jenis mencapai sekitar 50 kilo gram.
"Pendapatan nya saat ini turun namun tidak signifikan karena masyarakat tetap beli ikan," katanya.
Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Gorontalo Utara Amanda Sunge mengatakan produksi ikan segar akan menurun saat musim angin barat tiba.
"Intensitas kapal ikan yang turun melaut akan berkurang sebab cuaca sedang tidak bersahabat. Angin kencang mendominasi penyebab nelayan cenderung takut melaut. Apalagi rata rata nelayan di daerah ini menggunakan kapal ikan di bawah 30 Gross Ton," katanya.
Namun produksi ikan segar di kabupaten itu tergolong intensif tersedia di topang nelayan penangkap ikan menggunakan perahu yang disebut pajala dengan berkekuatan mesin rata rata 24 GT.
Mereka (nelayan) melaut pagi dan sore namun tetap memperhatikan cuaca. "Jika memungkinkan melaut pagi, mereka turun sejak pukul 4 shubuh. Jika cuaca bersahabat sore, mereka melaut sekitar pukul 5 sore. Wilayah tangkapan nya dekat atau di area rompong yang mereka tanam," kata Amanda.
Ia mengatakan, produksi ikan segar seperti di Pelabuhan Perikanan Kwandang mencapai minimal 7 hingga 8 ton per hari.
"Saat cuaca bagus produksi tersebut akan naik hingga 15 ton per hari," katanya.
Namun kondisi saat ini, gelombang tinggi dan angin kencang diprakirakan akan melanda wilayah perairan tersebut hingga akhir Agustus.***
Editor : Debby H. Mano
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023