Kapolda Gorontalo Irjen Pol Angesta Romano Yoyol memfasilitasi orang tua Diki Wahyudi Ahiri, siswa SMA Negeri 1 Gorontalo Utara yang berhasil menjadi anggota pasukan pengibar bendera pusaka (paskibraka) nasional mewakili Provinsi Gorontalo.
"Berangkat dari rasa keprihatinan Bapak Kapolda dan Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya, sehingga berkeinginan kuat memberangkatkan orang tua Diki Wahyudi Ahiri untuk bisa menyaksikan langsung putra mereka tampil sebagai anggota paskibraka pada upacara peringatan HUT RI ke 78 di Istana Negara pada 17 Agustus 2023 ," kata Kapolres Gorontalo Utara AKBP Andik Gunawan di Gorontalo, Jumat.
Kapolres Andik bersama jajaran, menyambangi orang tua Diki di kediaman nya di lokasi pasar tradisional Moluo Kwandang untuk menyampaikan kabar gembira tersebut.
"Bapak Kapolda menitip salam dan menyampaikan ke bapak dan ibu untuk bisa ke Jakarta menyaksikan Diki bertugas sebagai pasukan pengibar bendera pusaka di Istana Negara. Seluruh akomodasi ditanggung, baik tiket pergi-pulang serta biaya yang diperlukan selama berada di Jakarta," kata Kapolres.
Pihaknya menjadwalkan keberangkatan orang tua Diki dan salah satu putranya (kakak Diki) ke Jakarta pada 15 Agustus siang sekitar pukul 14.00 WITA, menumpang pesawat Garuda Indonesia.
"Kami sengaja memberangkatkan siang menumpang pesawat Garuda Indonesia, sebab pada pagi hari, kakak Diki bernama Andika akan berlaga sebagai Komandan Peleton (Danton) Patroli Keamanan Sekolah dalam kejuaraan di tingkat Provinsi Gorontalo. Jadi setelah tampil sebagai utusan Kabupaten Gorontalo Utara, Andika segera bergabung bersama orang tuanya di Bandara Djalaluddin untuk diberangkatkan ke Jakarta," kata Kapolres Andik.
Kapolda mengatakan kata Andik pula, Diki diharapkan menjadi contoh bagi generasi muda Indonesia khususnya di Provinsi Gorontalo, bahwa keterbatasan ekonomi tidak menghalangi putra putri bangsa untuk berprestasi.
Keinginan kuat dibarengi kerja keras, disiplin dan doa orang tua nyatanya dapat mewujudkan mimpi Diki menggapai cita-cita yang diinginkan.
Diki Wahyudi Ahiri merupakan putra pasangan Suparno Ahiri dan Nursandi Dadu. Ia adalah siswa kelas sebelas SMA Negeri 1 Gorontalo Utara.
Diki, anak ke tiga dari empat bersaudara. Putra sulung Suparno Ahiri meninggal dunia di usia sembilan bulan. Sementara adik bungsu mereka dirawat oleh keluarga.
Diki memiliki kakak ke dua bernama Andika Ahiri yang juga terpilih menjadi anggota paskibra tingkat kabupaten tersebut pada tahun 2022 lalu.
Suparno Ahiri, sebagai orang tua mengaku bersyukur dengan terpilihnya Diki sebagai anggota paskibra nasional.
Diki sedari kecil memang giat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, seperti gerak jalan dan olah raga yang disenangi.
Saat ini, Diki berusia 15 tahun dengan tinggi badan mencapai 192 meter. Ibu Diki, Nursandi Dadu mengatakan, tidak memiliki resep khusus dalam merawat dan membesarkan putra putranya tersebut.
"Kami makan seadanya. Tidak ada yang istimewa pada menu makanan setiap hari. Namun anak anak selalu diminta disiplin dan menjaga pergaulan dengan baik. Alhamdulillah mereka sangat memahami kondisi orang tuanya. Sehingga sering membantu pekerjaan bapak nya sebagai tukang dan buruh panggul barang di pasar," kata Nursandi yang sehari hari berjualan makanan.
Ia mengaku terharu dengan bantuan yang diberikan Kapolda Gorontalo. "Kami kaget dihubungi Pak Kapolres yang mengatakan kami akan diberangkatkan ke Jakarta oleh Bapak Kapolda," katanya.
Keinginan mereka bisa menyaksikan Diki melaksanakan tugas negara itu dapat terwujud.
"Sudah dua hari saya menangis karena terharu dan mengucap syukur atas rezeki ini. Kami tidak menyangka bisa melihat langsung Diki tampil di Istana," kata Nursandi yang mengakui jika ia dan suaminya belum pernah naik pesawat terbang.***
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023
"Berangkat dari rasa keprihatinan Bapak Kapolda dan Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya, sehingga berkeinginan kuat memberangkatkan orang tua Diki Wahyudi Ahiri untuk bisa menyaksikan langsung putra mereka tampil sebagai anggota paskibraka pada upacara peringatan HUT RI ke 78 di Istana Negara pada 17 Agustus 2023 ," kata Kapolres Gorontalo Utara AKBP Andik Gunawan di Gorontalo, Jumat.
Kapolres Andik bersama jajaran, menyambangi orang tua Diki di kediaman nya di lokasi pasar tradisional Moluo Kwandang untuk menyampaikan kabar gembira tersebut.
"Bapak Kapolda menitip salam dan menyampaikan ke bapak dan ibu untuk bisa ke Jakarta menyaksikan Diki bertugas sebagai pasukan pengibar bendera pusaka di Istana Negara. Seluruh akomodasi ditanggung, baik tiket pergi-pulang serta biaya yang diperlukan selama berada di Jakarta," kata Kapolres.
Pihaknya menjadwalkan keberangkatan orang tua Diki dan salah satu putranya (kakak Diki) ke Jakarta pada 15 Agustus siang sekitar pukul 14.00 WITA, menumpang pesawat Garuda Indonesia.
"Kami sengaja memberangkatkan siang menumpang pesawat Garuda Indonesia, sebab pada pagi hari, kakak Diki bernama Andika akan berlaga sebagai Komandan Peleton (Danton) Patroli Keamanan Sekolah dalam kejuaraan di tingkat Provinsi Gorontalo. Jadi setelah tampil sebagai utusan Kabupaten Gorontalo Utara, Andika segera bergabung bersama orang tuanya di Bandara Djalaluddin untuk diberangkatkan ke Jakarta," kata Kapolres Andik.
Kapolda mengatakan kata Andik pula, Diki diharapkan menjadi contoh bagi generasi muda Indonesia khususnya di Provinsi Gorontalo, bahwa keterbatasan ekonomi tidak menghalangi putra putri bangsa untuk berprestasi.
Keinginan kuat dibarengi kerja keras, disiplin dan doa orang tua nyatanya dapat mewujudkan mimpi Diki menggapai cita-cita yang diinginkan.
Diki Wahyudi Ahiri merupakan putra pasangan Suparno Ahiri dan Nursandi Dadu. Ia adalah siswa kelas sebelas SMA Negeri 1 Gorontalo Utara.
Diki, anak ke tiga dari empat bersaudara. Putra sulung Suparno Ahiri meninggal dunia di usia sembilan bulan. Sementara adik bungsu mereka dirawat oleh keluarga.
Diki memiliki kakak ke dua bernama Andika Ahiri yang juga terpilih menjadi anggota paskibra tingkat kabupaten tersebut pada tahun 2022 lalu.
Suparno Ahiri, sebagai orang tua mengaku bersyukur dengan terpilihnya Diki sebagai anggota paskibra nasional.
Diki sedari kecil memang giat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, seperti gerak jalan dan olah raga yang disenangi.
Saat ini, Diki berusia 15 tahun dengan tinggi badan mencapai 192 meter. Ibu Diki, Nursandi Dadu mengatakan, tidak memiliki resep khusus dalam merawat dan membesarkan putra putranya tersebut.
"Kami makan seadanya. Tidak ada yang istimewa pada menu makanan setiap hari. Namun anak anak selalu diminta disiplin dan menjaga pergaulan dengan baik. Alhamdulillah mereka sangat memahami kondisi orang tuanya. Sehingga sering membantu pekerjaan bapak nya sebagai tukang dan buruh panggul barang di pasar," kata Nursandi yang sehari hari berjualan makanan.
Ia mengaku terharu dengan bantuan yang diberikan Kapolda Gorontalo. "Kami kaget dihubungi Pak Kapolres yang mengatakan kami akan diberangkatkan ke Jakarta oleh Bapak Kapolda," katanya.
Keinginan mereka bisa menyaksikan Diki melaksanakan tugas negara itu dapat terwujud.
"Sudah dua hari saya menangis karena terharu dan mengucap syukur atas rezeki ini. Kami tidak menyangka bisa melihat langsung Diki tampil di Istana," kata Nursandi yang mengakui jika ia dan suaminya belum pernah naik pesawat terbang.***
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023