Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Provinsi Gorontalo Ot Oral Sem Wilar mengatakan puncak hujan tertinggi di daerah itu akan terjadi pada bulan Januari Tahun 2024.

Menurutnya, di Gorontalo, Rabu bahwa awal musim hujan di daerah itu terbagi atas delapan daerah zona musim atau diartikan tiap daerah punya curah hujan yang serupa.

Gorontalo Utara dan sebagian kecil Pohuwato bagian Utara, diprediksi mengalami musim hujan pada awal November.

"Untuk ke depannya, September masih puncak kemarau di Provinsi Gorontalo, dan kami prediksi curah hujan rendahnya masih rendah antara 0 sampai 50ml. Bulan Oktober naik sedikit, rata-rata 50 sampai 100 ml. November rata-rata 100 hingga 150 ml,” kata Ot.

Selanjutnya Bone Bolango bagian Utara, sebagian Kota Gorontalo bagian tengah, sebagian kecil Boalemo bagian Barat Laut hingga bagian Selatan Kabupaten Gorontalo, Kota Gorontalo, dan Bone Bolango.

Sementara musim kemarau paling lambat yaitu daerah bagian Tilamuta, dan Taluditi di posisi Desember.

"Kami prediksi sifat hujan yang terjadi tahun 2023 hingga 2024 yaitu ada di kondisi normal. Jadi walaupun perkembangannya agak lambat dari normalnya, tapi kami prediksi sifat hujan akan normal sepanjang 2023 hingga 2024," katanya.

Berdasarkan informasi pihak BMKG, Gubernur Ismail Pakaya langsung berkoordinasi terkait ketersediaan pasokan bahan pangan seperti gula dan beras kepada pihak Bulog.

Ia meminta agar Bulog sekaligus bupati/wali kota tiap daerah dapat bersiap-siap menghadapi kondisi tersebut.

Ia juga meminta pihak Bulog mengambil gula pasir yang dimiliki oleh petani tebu, hasil pembagian 60/40 dengan pabrik gula Gorontalo.

Mengantisipasi dampak kekeringan ataupun banjir, telah ditandatangani status siaga darurat kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan oleh Gubernur, sebagai syarat administrasi dari Bulog untuk mengambil Cadangan Beras Pemerintah.

“Khusus untuk daftar kecamatan dan desa yang dilanda oleh kekeringan, maka mungkin bisa menggunakan cadangan beras pemerintah. Nah ini yang sudah menetapkan, bisa minta 100 ton, maksimal 100 ton di Bulog. Jadi kabupaten/kota dulu yang dibagi untuk jaga-jaga musim hujan yang dikatakan BMKG, untuk mengantisipasi banjir,” kata Ismail.***

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Debby H. Mano


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023