Penjabat Bupati Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo Sila Botutihe meminta seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) untuk siap siaga menghadapi kerawanan bencana alam di daerah itu.
"Saya minta seluruh OPD siap siaga -standby on call- mengingat kerawanan bencana alam di daerah ini sangat potensial terjadi kapan saja," kata Sila saat dihubungi melalui telefon di Jakarta, Jumat.
Ia meminta saling berkoordinasi dan memahami tugas pokok dan fungsi masing-masing. Seperti menghadapi bencana tanah longsor di bagian barat kabupaten tersebut.
Sila berharap Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan OPD lainnya, termasuk para camat dan kepala desa agar siap siaga.
Menurutnya, pemerintah kabupaten terus berkoordinasi dengan pihak Balai Jalan dalam penanganan longsor tersebut.
"Kami melakukan gerak cepat dalam penanganan bencana longsor di Desa Kasia dan Mebongo Kecamatan Sumalata," katanya.
Laporan yang diterimanya, kata Sila, longsor menutup akses lintas Sulawesi bagian barat di antara Desa Kasia, Desa Mebongo, juga di Desa Puncak Mandiri Kecamatan Sumalata terjadi sekitar pukul 07.00 WITA.
Jaringan telekomunikasi yang mati total menyebabkan penanganan sedikit lambat.
Namun setelah menerima laporan, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Balai Jalan untuk percepatan pembersihan material longsor yang harus menggunakan alat berat.
Adapun lokasi bencana longsor terdapat di Desa Mebongo sebanyak tujuh titik, Desa Kasia lima titik, dan di Desa Puncak Mandiri satu titik.
Tiga desa itu memang berada di kawasan perbukitan dan bebatuan besar.
Curah hujan tinggi yang terjadi sejak Kamis (29/2) menyebabkan longsor memutus total akses jalan di lintas Sulawesi yang tidak memiliki jalur alternatif tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024
"Saya minta seluruh OPD siap siaga -standby on call- mengingat kerawanan bencana alam di daerah ini sangat potensial terjadi kapan saja," kata Sila saat dihubungi melalui telefon di Jakarta, Jumat.
Ia meminta saling berkoordinasi dan memahami tugas pokok dan fungsi masing-masing. Seperti menghadapi bencana tanah longsor di bagian barat kabupaten tersebut.
Sila berharap Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan OPD lainnya, termasuk para camat dan kepala desa agar siap siaga.
Menurutnya, pemerintah kabupaten terus berkoordinasi dengan pihak Balai Jalan dalam penanganan longsor tersebut.
"Kami melakukan gerak cepat dalam penanganan bencana longsor di Desa Kasia dan Mebongo Kecamatan Sumalata," katanya.
Laporan yang diterimanya, kata Sila, longsor menutup akses lintas Sulawesi bagian barat di antara Desa Kasia, Desa Mebongo, juga di Desa Puncak Mandiri Kecamatan Sumalata terjadi sekitar pukul 07.00 WITA.
Jaringan telekomunikasi yang mati total menyebabkan penanganan sedikit lambat.
Namun setelah menerima laporan, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Balai Jalan untuk percepatan pembersihan material longsor yang harus menggunakan alat berat.
Adapun lokasi bencana longsor terdapat di Desa Mebongo sebanyak tujuh titik, Desa Kasia lima titik, dan di Desa Puncak Mandiri satu titik.
Tiga desa itu memang berada di kawasan perbukitan dan bebatuan besar.
Curah hujan tinggi yang terjadi sejak Kamis (29/2) menyebabkan longsor memutus total akses jalan di lintas Sulawesi yang tidak memiliki jalur alternatif tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024