Bupati Bone Bolango Merlan S. Uloli mengatakan program penurunan stunting atau tengkes membutuhkan aksi nyata dan menjadi prioritas program kerja selama tahun 2024 dengan target menjadi nol persen.

Ia pun meminta komitmen semua organisasi perangkat daerah (OPD) dan lintas instansi untuk bersama melaksanakan program penurunan angka stunting berdasarkan data.

"Saya menilai intervensi stunting kita tidak tahu dalam setahun ini apa yang akan kita buat. Jangan kita hanya melaksanakan kegiatan seremonial saja untuk menggugurkan kewajiban. Olehnya itu, kita harus ubah strategi untuk apa yang akan kita laksanakan," kata dia.

Merlan yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Bone Bolango itu, meminta masing-masing institusi, baik itu penyuluh lapangan keluarga berencana, puskesmas, Persatuan Ahli Gizi Indonesia dan instansi lainnya harus bekerja sesuai tugas pokok dan fungsi, agar semua program yang dilaksanakan tepat sasaran.

Merlan mengungkapkan, saat ini Pemerintah Daerah memiliki program prioritas kebun, kolam dan kandang (Kakanda) yang sudah berjalan selama satu tahun untuk menurunkan angka stunting dan kemiskinan ekstrem di desa.

"Makanya OPD yang memegang program prioritas ini harus melakukan evaluasi dan inovasi untuk mencapai satu tujuan bersama. Stunting itu butuh aksi yang nyata dengan memberi makan anak yang stunted dan ibu hamil dari keluarga miskin," ujar Merlan.

Merlan mengatakan, berdasarkan data akhir tahun 2023 jumlah anak stunted berada di angka 1.087 dan anak stunting 10 orang.

"Sekarang kita ingin memulai konsep yang paripurna bagaimana stunting ini bisa diturunkan. Saya ingin program yang kita laksanakan tidak sia-sia dan ada progres," tegas Bupati Merlan.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Debby H. Mano


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024