Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi padi di Provinsi Gorontalo sepanjang bulan Januari hingga Desember 2023 mencapai 251,43 ribu ton GKG, naik 11,30 ribu ton GKG atau 4,70 persen dibandingkan tahun 2022.
"Pada tahun 2022 produksi padi 240,13 ribu ton gabah kering giling (GKG) dan pada tahun 2023 naik menjadi 251,43 ribu ton GKG," ucap Kepala BPS Provinsi Gorontalo Mukhamad Mukhanif di Gorontalo, Senin.
Ia menjelaskan, produksi padi tertinggi pada tahun 2023 terjadi pada bulan Januari, yaitu sebesar 51,71 ribu ton GKG, sementara produksi terendah terjadi pada bulan Oktober, yaitu sekitar 6,15 ribu ton GKG.
Mukhanif menjelaskan, jika perkembangan produksi padi selama tahun 2023 dilihat menurut produktivitas tanaman padi yang diambil dari survei ubinan, terjadi penurunan produksi padi pada Mei − Agustus 2023, yaitu sebesar 3,40 ribu ton GKG dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022.
Penurunan produksi padi tersebut disebabkan karena adanya penurunan produktivitas padi pada Mei − Agustus 2023, dibandingkan periode yang sama pada 2022.
Di sisi lain, peningkatan produksi padi terjadi pada Januari − April tahun 2023 dan pada September − Desember tahun 2023, yaitu masing-masing sekitar 7,07 ribu ton GKG dan 7,63 ribu ton GKG dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022.
Selanjutnya, berdasarkan potensi produksi padi pada awal tahun 2024, kabupaten/kota dengan potensi produksi padi tertinggi pada bulan Januari hingga April 2024 adalah Kabupaten Gorontalo.
Sementara itu, kabupaten/kota dengan potensi produksi padi terendah pada periode yang sama yaitu Kota Gorontalo.nb
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024
"Pada tahun 2022 produksi padi 240,13 ribu ton gabah kering giling (GKG) dan pada tahun 2023 naik menjadi 251,43 ribu ton GKG," ucap Kepala BPS Provinsi Gorontalo Mukhamad Mukhanif di Gorontalo, Senin.
Ia menjelaskan, produksi padi tertinggi pada tahun 2023 terjadi pada bulan Januari, yaitu sebesar 51,71 ribu ton GKG, sementara produksi terendah terjadi pada bulan Oktober, yaitu sekitar 6,15 ribu ton GKG.
Mukhanif menjelaskan, jika perkembangan produksi padi selama tahun 2023 dilihat menurut produktivitas tanaman padi yang diambil dari survei ubinan, terjadi penurunan produksi padi pada Mei − Agustus 2023, yaitu sebesar 3,40 ribu ton GKG dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022.
Penurunan produksi padi tersebut disebabkan karena adanya penurunan produktivitas padi pada Mei − Agustus 2023, dibandingkan periode yang sama pada 2022.
Di sisi lain, peningkatan produksi padi terjadi pada Januari − April tahun 2023 dan pada September − Desember tahun 2023, yaitu masing-masing sekitar 7,07 ribu ton GKG dan 7,63 ribu ton GKG dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022.
Selanjutnya, berdasarkan potensi produksi padi pada awal tahun 2024, kabupaten/kota dengan potensi produksi padi tertinggi pada bulan Januari hingga April 2024 adalah Kabupaten Gorontalo.
Sementara itu, kabupaten/kota dengan potensi produksi padi terendah pada periode yang sama yaitu Kota Gorontalo.nb
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024