Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Gorontalo menegaskan tertundanya revitalisasi pasar sentral di daerah tersebut karena keterbatasan anggaran pada tahun 2016.

Kepala Disperindagkop Kota Gorontalo Irwan Hamzah di Gorontalo, Selasa, mengatakan bahwa pihaknya terpaksa menunda revitalisasi Pasar Sentral karena dana yang dibutuhkan sangat besar yakni sekitar Rp67 miliar.

Menurut dia, dana sebesar itu diusulkan ke pemerintah pusat, ditambah dengan dana APBD Kota Gorontalo, bahkan harus ada tambahan anggaran dari Pemerintah Provinsi Gorontalo.

Ia menjelaskan Pemerintah Kota Gorontalo merespons keluhan pedagang maupun konsumen yang berbelanja di Pasar Sentral yang tidak nyaman lagi, dengan kondisi bangunan maupun areal pasar yang sudah rusak dan terkesan kotor.

Tetapi untuk memperoleh dana sebesar itu memerlukan perjuangan terutama lobi ke pemerintah pusat, sehingga untuk tahun 2016 terpaksa ditunda dan masih akan menunggu persetujuan anggaran dari Kementerian Perdagangan.

Mahdi Mohamad salah seorang pedagang di Pasar Sentral Kota Gorontalo mengatakan kondisi pasar saat ini memprihatinkan, banyak bangunan yang sudah rusak sehingga jika hujan turun maka air langsung membasahi dagangan.

Begitu juga saat ini drainase tidak terfungsi dengan baik, sehingga air limbah ikan, kotoran ayam serta darah banyak yang tergenang dan baunya membuat pedagang maupun konsumen yang berbelanja tidak nyaman.

"Saat hujan turun dengan deras, pasti kondisi dalam pasar sangat memprihatinkan karena air tergenang, banyak bangunan yang bocor," kata Mahdi.

Dia menjelaskan bangunan Pasar Sentral sudah waktunya untuk direhabilitasi total serta ditata kembali, terutama untuk penempatan pedagang agar tidak berbaur seperti sekarang ini karena terkesan semrawut.

"Kami minta tempat pedagang ditata dengan rapi, jangan saling berdekatan antara pedagang ikan, kain, daging serta kue," kata Mahdi.

Pewarta: M.F. Said

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016