Seorang warga, Syafrudin Mo’o (56) ditemukan meninggal dunia akibat tertimbun reruntuhan rumah yang diterjang longsor di Kelurahan Tenilo, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo pada Rabu (10/7) malam.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemerintah Kota Gorontalo Mahmud Baderan di Gorontalo, Kamis, mengatakan peristiwa nahas tersebut terjadi pada Rabu malam sekitar pukul 19.00 WITA.
"Kami menerima laporan dari pemerintah kelurahan setempat terkait musibah tanah longsor yang menghancurkan bagian dapur rumah salah satu warga. Dalam proses evakuasi, tim BPBD juga berhasil menemukan seorang pria paruh baya, namun kondisinya telah meninggal dunia," kata Mahmud.
Korban tinggal bersebelahan dengan rumah anaknya, namun banjir yang melanda Kelurahan Tenilo, Kecamatan Kota Barat, membuatnya mengungsi sementara bersama anaknya.
Nahas rumah anaknya diterjang longsor di bagian dapur pada saat korban berada di ruangan tersebut. "Saat musibah terjadi, korban berada di bagian dapur yang ambruk tertimpa longsor," katanya.
Setelah berhasil dievakuasi, jasad korban dibawa ke rumah sakit Otanaha untuk dibersihkan dari material longsor.
Mahmud mengatakan pemerintah kota telah mengeluarkan imbauan kepada warga yang bermukim di wilayah rawan longsor dan banjir untuk segera mengungsi hingga situasi aman atau cuaca kembali normal.
Ia memastikan hingga Kamis siang pukul 13.00 WITA, korban meninggal akibat longsor di wilayah Kota Gorontalo satu orang.
"Semoga tidak ada pertambahan jumlah korban, apalagi meninggal dunia," katanya.
Saat ini cuaca tidak bersahabat, sebab curah hujan masih cukup tinggi disertai angin kencang.
Pihaknya mengimbau agar masyarakat tidak memilih bertahan di dalam rumah untuk menghindari kondisi yang tidak diinginkan bersama.
Tanah longsor yang melanda wilayah Kota Gorontalo terparah melanda Kelurahan Pabean, Leato, Kota Selatan, Kota Utara, dan Kelurahan Lopu, Talumolo, serta Tenilo.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemerintah Kota Gorontalo Mahmud Baderan di Gorontalo, Kamis, mengatakan peristiwa nahas tersebut terjadi pada Rabu malam sekitar pukul 19.00 WITA.
"Kami menerima laporan dari pemerintah kelurahan setempat terkait musibah tanah longsor yang menghancurkan bagian dapur rumah salah satu warga. Dalam proses evakuasi, tim BPBD juga berhasil menemukan seorang pria paruh baya, namun kondisinya telah meninggal dunia," kata Mahmud.
Korban tinggal bersebelahan dengan rumah anaknya, namun banjir yang melanda Kelurahan Tenilo, Kecamatan Kota Barat, membuatnya mengungsi sementara bersama anaknya.
Nahas rumah anaknya diterjang longsor di bagian dapur pada saat korban berada di ruangan tersebut. "Saat musibah terjadi, korban berada di bagian dapur yang ambruk tertimpa longsor," katanya.
Setelah berhasil dievakuasi, jasad korban dibawa ke rumah sakit Otanaha untuk dibersihkan dari material longsor.
Mahmud mengatakan pemerintah kota telah mengeluarkan imbauan kepada warga yang bermukim di wilayah rawan longsor dan banjir untuk segera mengungsi hingga situasi aman atau cuaca kembali normal.
Ia memastikan hingga Kamis siang pukul 13.00 WITA, korban meninggal akibat longsor di wilayah Kota Gorontalo satu orang.
"Semoga tidak ada pertambahan jumlah korban, apalagi meninggal dunia," katanya.
Saat ini cuaca tidak bersahabat, sebab curah hujan masih cukup tinggi disertai angin kencang.
Pihaknya mengimbau agar masyarakat tidak memilih bertahan di dalam rumah untuk menghindari kondisi yang tidak diinginkan bersama.
Tanah longsor yang melanda wilayah Kota Gorontalo terparah melanda Kelurahan Pabean, Leato, Kota Selatan, Kota Utara, dan Kelurahan Lopu, Talumolo, serta Tenilo.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024