Provinsi Gorontalo menampilkan kain sulaman karawo dan beragam model fesyen dalam pameran kerajinan nusantara (kriyanusa) di Jakarta.

Ketua Dekranasda Provinsi Gorontalo Djoewiati Rudy Salahuddin dalam keterangannya dari Jakarta, Kamis mengatakan pameran tersebut menampilkan 420 stan kriya dengan 30 persen dibuat oleh berbagai perajin muda dari berbagai daerah.

Khusus untuk Provinsi Gorontalo, fesyen karawo menjadi ikon khas yang diperkenalkan ke masyarakat luas.

"Saya senang banget dan menurut saya acara hari ini sukses. Saya lihat orang-orang senang melihat, menonton peragaan busana atau peragaan fesyen karawo dan talk show juga ramai," kata Djoewiati.

Menurut dia kegiatan ini sangat bagus untuk kaum muda yang baru mulai mengembangkan bisnis, khususnya bagi para perajin karawo.

Oleh karena itu, agar karawo ini terus berkembang, menurutnya harus ada pelatihan dan pembimbingan bagi para perajin.

"Desain-nya harus lebih dikembangkan sesuai dengan selera pasar. Tidak memaksakan selera sendiri, ini modelnya seperti ini dan lain-lain. Namun yang diutamakan adalah selera pasar," katanya.

Ia berharap kalau semua bisa jalan, pelatihan bisa jalan dan segala macam jalan, maka tidak ada keraguan lagi pasti maju.

"Karawo pasti disenangi banyak orang karena pas lihat hasil kerajinan karawo banyak yang suka. Cuma memang perlu bahan yang sudah jadi. Baju yang sudah jadi, tinggal pakai. Itu kan lebih banyak dijual dari pada kain," katanya pula.

Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional Wury Ma’ruf Amin mengatakan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat memberi platform bagi perajin muda untuk menampilkan karya yang saling menguntungkan.

Provinsi Gorontalo sendiri pada ajang tersebut mengirimkan perwakilan Dekranasda dan Bank Indonesia yang menampilkan fesyen karawo.

Adapun hasil karya yang ditampilkan adalah hasil desain dari TheTuna, Al-Fazza, Belgina, Samil, Tiar, serta Olami.***

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Debby H. Mano


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024