Seorang siswa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Gorontalo Provinsi Gorontalo berinisial ARD (14) harus menjalani perawatan di rumah sakit, diduga akibat mengalami perundungan oleh rekan sesama siswa di dalam lingkungan sekolah.
Orang tua korban, MGS, di Gorontalo, Kamis mengatakan sebelumnya ia mengetahui anaknya menjadi korban perundungan dari video yang beredar di sosial media.
"Dalam video tersebut, jelas ada kejar-kejaran, ada yang memukul, memegangi dan ada juga yang menyiram air. Oleh karena itu saya pastikan ini perundungan dan kekerasan terhadap anak saya," kata ayah korban.
Ia mengatakan selain itu, anaknya juga sempat dimintai uang sejumlah Rp15 ribu oleh empat orang rekannya, untuk membeli minuman beralkohol dari luar sekolah, namun korban beralasan uang tersebut akan dipakai untuk jajan makanan.
Setelah terus dipaksa, akhirnya anaknya memberikan uang tersebut, sehingga mereka membeli minuman beralkohol dari luar dan dibawa masuk ke dalam lingkungan sekolah untuk dikonsumsi bersama-sama.
Pada saat itu kata dia, anaknya dipaksa meminum minuman beralkohol sampai mabuk dan tidak sadarkan diri, bahkan mulut anaknya sampai mengeluarkan busa dan cairan berwarna hitam kental.
"Mengetahui informasi tersebut, saya dan istri langsung datang ke sekolah menjemput anak kami dan membawanya ke rumah sakit. Kami juga sudah melaporkan kejadian ini ke aparat kepolisian," katanya.
Sementara itu saat dikonfirmasi, Wakil Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Gorontalo Zulkarnain Tanipu mengatakan bahwa setelah menerima informasi kejadian ini, pihaknya langsung melakukan pendampingan terhadap korban.
Setelah itu kata dia, pihaknya mengundang orang tua dari masing-masing siswa untuk mengetahui lebih dalam terkait kejadian ini.
Terkait dengan aksi perundungan kata dia, berdasarkan hasil pertemuan dengan orang tua dari para siswa, bahwa tidak ada tindakan pemukulan dan permasalahan ini tengah ditangani pihak yang berwajib.
"Kami dari pihak sekolah akan melaksanakan upaya-upaya sesuai dengan prosedur, dan untuk proses hukum, kami serahkan ke pihak yang berwajib," kata Zulkarnain.
Terkait penanganan hukum, Kapolsek Kota Utara Iptu Fredi Yasin mengatakan dengan kejadian yang telah ramai di sosial media ini, pihaknya telah mengamankan empat orang siswa yang diduga terlibat dalam aksi perundungan.
"Empat orang sudah kami amankan untuk dilakukan pemeriksaan. Mereka masih tercatat sebagai siswa," kata dia.
Ia juga mengatakan bahwa sampai saat ini Unit Reskrim Polsek Kota Utara masih melakukan pendalaman terhadap empat orang terduga pelaku, untuk mengungkap motif dan peran dari masing-masing siswa yang diamankan.
"Korbannya sampai sekarang masih dirawat di salah satu rumah sakit di Kota Gorontalo," imbuhnya.***
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024
Orang tua korban, MGS, di Gorontalo, Kamis mengatakan sebelumnya ia mengetahui anaknya menjadi korban perundungan dari video yang beredar di sosial media.
"Dalam video tersebut, jelas ada kejar-kejaran, ada yang memukul, memegangi dan ada juga yang menyiram air. Oleh karena itu saya pastikan ini perundungan dan kekerasan terhadap anak saya," kata ayah korban.
Ia mengatakan selain itu, anaknya juga sempat dimintai uang sejumlah Rp15 ribu oleh empat orang rekannya, untuk membeli minuman beralkohol dari luar sekolah, namun korban beralasan uang tersebut akan dipakai untuk jajan makanan.
Setelah terus dipaksa, akhirnya anaknya memberikan uang tersebut, sehingga mereka membeli minuman beralkohol dari luar dan dibawa masuk ke dalam lingkungan sekolah untuk dikonsumsi bersama-sama.
Pada saat itu kata dia, anaknya dipaksa meminum minuman beralkohol sampai mabuk dan tidak sadarkan diri, bahkan mulut anaknya sampai mengeluarkan busa dan cairan berwarna hitam kental.
"Mengetahui informasi tersebut, saya dan istri langsung datang ke sekolah menjemput anak kami dan membawanya ke rumah sakit. Kami juga sudah melaporkan kejadian ini ke aparat kepolisian," katanya.
Sementara itu saat dikonfirmasi, Wakil Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Gorontalo Zulkarnain Tanipu mengatakan bahwa setelah menerima informasi kejadian ini, pihaknya langsung melakukan pendampingan terhadap korban.
Setelah itu kata dia, pihaknya mengundang orang tua dari masing-masing siswa untuk mengetahui lebih dalam terkait kejadian ini.
Terkait dengan aksi perundungan kata dia, berdasarkan hasil pertemuan dengan orang tua dari para siswa, bahwa tidak ada tindakan pemukulan dan permasalahan ini tengah ditangani pihak yang berwajib.
"Kami dari pihak sekolah akan melaksanakan upaya-upaya sesuai dengan prosedur, dan untuk proses hukum, kami serahkan ke pihak yang berwajib," kata Zulkarnain.
Terkait penanganan hukum, Kapolsek Kota Utara Iptu Fredi Yasin mengatakan dengan kejadian yang telah ramai di sosial media ini, pihaknya telah mengamankan empat orang siswa yang diduga terlibat dalam aksi perundungan.
"Empat orang sudah kami amankan untuk dilakukan pemeriksaan. Mereka masih tercatat sebagai siswa," kata dia.
Ia juga mengatakan bahwa sampai saat ini Unit Reskrim Polsek Kota Utara masih melakukan pendalaman terhadap empat orang terduga pelaku, untuk mengungkap motif dan peran dari masing-masing siswa yang diamankan.
"Korbannya sampai sekarang masih dirawat di salah satu rumah sakit di Kota Gorontalo," imbuhnya.***
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024