Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pohuwato, UPT Kanwil Kemenkumham Gorontalo mengatakan pabrik cocofiber dan cocopeat yang dikelola Lapas siap membuka kerja sama dengan berbagai pihak termasuk pemerintah daerah dan swasta.

“Kami sudah memiliki sumber daya, hanya tinggal memastikan apa yang menjadi kekurangan fasilitas dalam mengoperasionalkan kembali pabrik tersebut," ucap Kepala Lapas Pohuwato Tristiantoro Adi Wibowo di Pohuwato, Senin.

Pada tahun 2018 yang lalu, Lapas Pohuwato melakukan ekspor sabut kelapa (coco fiber) perdana ke Wuhan, Cina melalui Pelabuhan Gorontalo.

"Kerja sama bersama ini dilakukan untuk memastikan kelangsungan program ini bisa berjalan dengan baik," ujar dia.

Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Gorontalo Sulardi menyampaikan harapan besar agar pabrik cocopeat dan cocofiber yang pernah beroperasi di dalam Lapas dapat kembali berfungsi.

"Pabrik cocopeat dan cocofiber memiliki potensi besar untuk memberikan keterampilan dan membuka peluang ekonomi bagi warga binaan. Saya berharap fasilitas ini bisa segera beroperasi kembali dan memberi manfaat positif bagi semua pihak," ujarnya.

Ia berharap, rencana akan berjalan nya kembali pabrik tersebut, ada peningkatan produktivitas yang lebih besar di sektor pembinaan kerja warga binaan.

"Kami mendukung Lapas Pohuwato untuk terus maju sebagai salah satu lapas yang produktif dan inovatif di bidang pembinaan keterampilan warga binaan," kata dia.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Debby H. Mano


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024