Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BSIP) Gorontalo melakukan panen jagung varietas Jakarin atau jagung toleran kekeringan di Desa Huluduotamo, Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, Jumat.
Kepala BSIP Gorontalo Sumarni Panikkai mengatakan kelebihan jagung Jakarin dikenal mampu tumbuh baik di lahan marjinal atau lahan kering.
"Jagung Jakarin memiliki daya adaptasi yang luar biasa di lahan yang kurang subur. Varietas ini tahan terhadap kondisi tanah dengan tingkat kesuburan rendah, sehingga cocok untuk daerah yang memiliki keterbatasan lahan produktif," ujarnya.
Kelebihan lain dari Jakarin, menurut dia, memiliki kemampuan menghasilkan panen optimal meskipun ditanam di lahan dengan kadar nutrisi dan air yang terbatas.
"Hal ini menjadikan Jakarin solusi bagi petani di daerah yang sering menghadapi kekeringan seperti di Provinsi Gorontalo," ungkap dia.
Sumarni juga menekankan pentingnya menjaga sebagian hasil panen sebagai benih untuk penangkaran di musim tanam berikutnya.
"Jagung ini bisa menjadi sumber benih yang berkualitas untuk mendukung kemandirian benih di masa depan, oleh karena itu kita perlu menyisihkan hasil panen ini untuk penangkaran," ujarnya.
Hal itu, kata dia, tidak hanya bertujuan meningkatkan produktivitas pertanian di lahan marjinal, tetapi juga selaras dengan upaya BSIP Gorontalo dalam memastikan penerapan standar pertanian yang tepat, baik dalam pemilihan benih unggul maupun dalam proses penangkaran.
"Standardisasi pertanian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hasil panen dan keberlanjutan sektor pertanian di Provinsi Gorontalo, serta mendukung ketahanan pangan nasional," harap dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024
Kepala BSIP Gorontalo Sumarni Panikkai mengatakan kelebihan jagung Jakarin dikenal mampu tumbuh baik di lahan marjinal atau lahan kering.
"Jagung Jakarin memiliki daya adaptasi yang luar biasa di lahan yang kurang subur. Varietas ini tahan terhadap kondisi tanah dengan tingkat kesuburan rendah, sehingga cocok untuk daerah yang memiliki keterbatasan lahan produktif," ujarnya.
Kelebihan lain dari Jakarin, menurut dia, memiliki kemampuan menghasilkan panen optimal meskipun ditanam di lahan dengan kadar nutrisi dan air yang terbatas.
"Hal ini menjadikan Jakarin solusi bagi petani di daerah yang sering menghadapi kekeringan seperti di Provinsi Gorontalo," ungkap dia.
Sumarni juga menekankan pentingnya menjaga sebagian hasil panen sebagai benih untuk penangkaran di musim tanam berikutnya.
"Jagung ini bisa menjadi sumber benih yang berkualitas untuk mendukung kemandirian benih di masa depan, oleh karena itu kita perlu menyisihkan hasil panen ini untuk penangkaran," ujarnya.
Hal itu, kata dia, tidak hanya bertujuan meningkatkan produktivitas pertanian di lahan marjinal, tetapi juga selaras dengan upaya BSIP Gorontalo dalam memastikan penerapan standar pertanian yang tepat, baik dalam pemilihan benih unggul maupun dalam proses penangkaran.
"Standardisasi pertanian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hasil panen dan keberlanjutan sektor pertanian di Provinsi Gorontalo, serta mendukung ketahanan pangan nasional," harap dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024