Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo mengatur skenario jalur kendaraan kontainer untuk merampungkan permasalahan alur jalan yang akan dilewati truk bermuatan besar tersebut.
"Kami mulai mengatur skenario jalur kendaraan kontainer untuk memaksimalkan jalan yang akan dilewati truk bermuatan besar tersebut," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Gorontalo Jamal Nganro, di Gorontalo, Jumat, dalam rapat bersama dipimpin Penjabat Gubernur Gorontalo Rudy Salahuddin didampingi Sekretaris Daerah Sofian Ibrahim yang juga Ketua Forum LLAJ Provinsi Gorontalo.
Jamal mengatakan pemprov setempat mengajak jajaran Jasa Pengurusan Transportasi (JPT) Provinsi Gorontalo untuk duduk dalam rapat bersama yang berlangsung di aula Rumah Jabatan Gubernur tersebut.
Jamal mengatakan berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 73 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Angkutan Barang Khusus, masih terdapat permasalahan yang harus diselesaikan bersama.
Beberapa permasalahan itu, di antaranya terkait perubahan jam operasional dan lintasan, jam operasional gudang yang hanya sampai pukul 17.00 WITA, serta jam operasional Pelabuhan Gorontalo, belum adanya rute untuk angkutan barang dan modal kontainer, dan belum adanya lapangan penumpukan peti kemas, dan lain sebagainya.
"Untuk memaksimalkan semua itu, pemprov telah membuat peraturan gubernur yang baru dengan mengacu pada Perda Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Angkutan Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan yang disusun oleh konsultan perencana, dan berkolaborasi dengan akademisi Universitas Negeri Gorontalo (UNG). Intinya rapat pada hari ini juga merupakan bagian untuk mendapatkan masukan," kata Jamal.
Penjabat Gubernur Gorontalo Rudy Salahuddin menilai pertumbuhan jumlah kendaraan di Provinsi Gorontalo setiap tahun kurang lebih 7 persen ke atas. Hal ini tidak seimbang dengan pertumbuhan infrastruktur jalan yang relatif stagnan dan terbatasnya daya dukung jalan yang tersedia.
Khususnya di Kota Gorontalo, menurutnya lagi, pertumbuhan ekonomi maju begitu pesat tetapi belum ditopang dengan infrastruktur jalan yang siap dilintasi oleh kendaraan niaga, seperti kontainer, truk tangki BBM, dan lain sebagainya.
"Ini yang mungkin harus menjadi pemahaman kita dulu bahwa kita ini jauh dari ideal, sehingga kebijakan yang akan kita buat ini dan nantinya, mungkin tidak akan menyenangkan semua pihak karena harus ada yang berkorban, tetapi paling tidak kita mencarikan solusi. Walaupun ini sudah berkali-kali di bahas di forum LLAJ, saya tetap ingin mendengarkan masukan bersama," kata Rudy pula.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemprov Gorontalo mengatur skenario jalur kendaraan kontainer
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024
"Kami mulai mengatur skenario jalur kendaraan kontainer untuk memaksimalkan jalan yang akan dilewati truk bermuatan besar tersebut," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Gorontalo Jamal Nganro, di Gorontalo, Jumat, dalam rapat bersama dipimpin Penjabat Gubernur Gorontalo Rudy Salahuddin didampingi Sekretaris Daerah Sofian Ibrahim yang juga Ketua Forum LLAJ Provinsi Gorontalo.
Jamal mengatakan pemprov setempat mengajak jajaran Jasa Pengurusan Transportasi (JPT) Provinsi Gorontalo untuk duduk dalam rapat bersama yang berlangsung di aula Rumah Jabatan Gubernur tersebut.
Jamal mengatakan berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 73 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Angkutan Barang Khusus, masih terdapat permasalahan yang harus diselesaikan bersama.
Beberapa permasalahan itu, di antaranya terkait perubahan jam operasional dan lintasan, jam operasional gudang yang hanya sampai pukul 17.00 WITA, serta jam operasional Pelabuhan Gorontalo, belum adanya rute untuk angkutan barang dan modal kontainer, dan belum adanya lapangan penumpukan peti kemas, dan lain sebagainya.
"Untuk memaksimalkan semua itu, pemprov telah membuat peraturan gubernur yang baru dengan mengacu pada Perda Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Angkutan Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan yang disusun oleh konsultan perencana, dan berkolaborasi dengan akademisi Universitas Negeri Gorontalo (UNG). Intinya rapat pada hari ini juga merupakan bagian untuk mendapatkan masukan," kata Jamal.
Penjabat Gubernur Gorontalo Rudy Salahuddin menilai pertumbuhan jumlah kendaraan di Provinsi Gorontalo setiap tahun kurang lebih 7 persen ke atas. Hal ini tidak seimbang dengan pertumbuhan infrastruktur jalan yang relatif stagnan dan terbatasnya daya dukung jalan yang tersedia.
Khususnya di Kota Gorontalo, menurutnya lagi, pertumbuhan ekonomi maju begitu pesat tetapi belum ditopang dengan infrastruktur jalan yang siap dilintasi oleh kendaraan niaga, seperti kontainer, truk tangki BBM, dan lain sebagainya.
"Ini yang mungkin harus menjadi pemahaman kita dulu bahwa kita ini jauh dari ideal, sehingga kebijakan yang akan kita buat ini dan nantinya, mungkin tidak akan menyenangkan semua pihak karena harus ada yang berkorban, tetapi paling tidak kita mencarikan solusi. Walaupun ini sudah berkali-kali di bahas di forum LLAJ, saya tetap ingin mendengarkan masukan bersama," kata Rudy pula.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemprov Gorontalo mengatur skenario jalur kendaraan kontainer
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024