Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Wakil Gubernur (Wagub) Gorontalo Idris Rahim mengatakan, pihaknya terus mendongkrak produksi jagung dengan mengoptimalkan sejumlah lahan tidur yang ada.

Ia menilai, komoditi jagung masih sangat menjanjikan dengan pangsa pasar yang luas, sehingga petani Gorontalo tidak boleh berhenti menanam jagung hanya karena persoalan lahan

"Saya pernah ke Surabaya menemui pengusaha pakan ternak. 70 persen bahan baku jagung disuplai dari Gorontalo. Itu saja masih kurang, mereka harus mengimpor 2.000 ton tiap bulan dari Argentina," ungkapnya, Kamis.

Meski dikenal sebagai provinsi penghasil jagung, kata dia, namun produksi komiditi itu masih rendah sekita 600-700 juta ton per tahun.

Angka itu jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan Jawa Timur, Jawa Barat, Lampung dan sejumlah daerah penghasil jagung lainnya.

"Kita sudah punya modal karena dikenal di tingkat nasional sebagai provinsi jagung. Modal ini harus dimanfaatkan dengan mendorong petani untuk lebih giat menanam jagung. Pemprov ingin menfasilitasi petani dengan bantuan benih dan alat pertanian yang dibutuhkan," lanjutnya.

Terkait dengan harga, pemerintah provinsi sudah menetapkan standar harga untuk melindungi petani dari anjloknya harga jual jagung. Diharapkan harga tetap stabil meski musim tanam dan permintaan turun.

Ia berharap produksi jagung semakin meningkat di tengah bantuan benih gratis dan alat pertanian yang dikucurkan oleh pemerintah daerah.

Menurutnya, petani dan pemerintah harus sering duduk bersama untuk mengatasi berbagai hambatan, dalam peningkatan dan pengembangan jagung sebagai komoditi unggulan Gorontalo.

Pewarta: Oleh Debby Hariyanti Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2013