Gorontalo (ANTARA) - Forum Daerah Aliran Sungai (DAS) melakukan musyawarah penyelamatan DAS dan Danau Limboto sebagai fokus utama berbagai program yang melibatkan para pemangku kepentingan, petani, serta masyarakat peduli lingkungan di Provinsi Gorontalo.
Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai BPDAS Bone Bolango Bontor Lombatobing di Gorontalo, Kamis, mengatakan salah satu langkah strategis yang dilakukan dalam penyelamatan tersebut, yakni menggelar Musyawarah DAS.
Forum DAS Provinsi Gorontalo Tahun 2024 mengangkat tema "Peningkatan Nilai Ekonomi Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan sebagai Penunjang Penyelamatan DAS dan Danau Limboto".
Musyawarah tersebut digelar di aula LPPM Universitas Muhammadiyah Gorontalo.
Bontor mengharapkan musyawarah ini dapat meningkatkan pemahaman serta kolaborasi antara semua pihak dalam upaya penyelamatan lahan kritis dan Danau Limboto.
Menurut dia, kegiatan ini penting sebagai bagian dari implementasi kebijakan yang telah dibahas bersama oleh para pakar dan pihak terkait dalam rangka mendukung pengelolaan DAS yang berkelanjutan.
"Melalui kolaborasi dan komitmen bersama, diharapkan langkah-langkah penyelamatan DAS dan Danau Limboto dapat berjalan lebih efektif dan memberikan manfaat jangka panjang bagi keberlanjutan lingkungan dan ekonomi masyarakat setempat," katanya.
Musyawarah tersebut juga diharapkan dapat menghasilkan rencana aksi serta rekomendasi yang aplikatif untuk menangani masalah lahan kritis dan Danau Limboto, dengan pendekatan yang berkelanjutan.
Dalam upaya tersebut, peran petani penting mengingat mereka menjadi salah satu pihak yang terlibat langsung dalam pengelolaan lahan serta rehabilitasi lingkungan.
Musyawarah tersebut dihadiri Ketua Forum DAS Gorontalo Wawan Tolinggi, Kepala Bank Indonesia (BI) Gorontalo Dian Nugraha, Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Gorontalo Salahudin Pakaya, serta sejumlah petani pengelola lahan kritis di sekitar Danau Limboto.
Selain membahas isu penyelamatan DAS dan danau, para petani berbincang mengenai potensi tanaman ekonomi, seperti jambu mente yang dapat menjadi alternatif solusi untuk meningkatkan kesejahteraan mereka sekaligus mendukung rehabilitasi lingkungan.