Banyuwangi, (ANTARAGORONTALO) - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Surya Chandra Surapaty mengimbau para generasi muda agar tidak menikah dalam usia yang terlalu muda.
"Kita harapkan generasi muda agar tidak menikah dalam usia anak. Untuk perempuan batasnya 21 tahun, untuk laki-laki batasnya 25 tahun," kata Kepala BKKBN Surya Chandra dalam acara Aksi Genre 2017.
Pasalnya menurut dia, generasi muda yang melangsungkan pernikahan di usia muda belum mampu secara materi dan dikhawatirkan dapat melahirkan anak yang kurang sehat karena sel-sel reproduksinya belum matang.
"Karena sebelum usia 21 tahun itu, masih perlu gizi, perlu pengembangan sehingga nanti kalau menikah dini tidak akan mampu menghasilkan anak yang berkualitas," katanya.
Selain meminta generasi muda agar menunda pernikahan, Surya juga meminta para pemuda dan pemudi untuk menempuh pendidikan setinggi mungkin.
Pasalnya Indonesia saat ini sedang menghadapi 'bonus' demografi yang membuat jumlah penduduk usia produktif melebihi jumlah penduduk di luar usia produktif.
Menurutnya, kondisi ini bisa berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat namun dapat juga menjadi beban bangsa.
Untuk menjadikan kondisi ini menguntungkan Indonesia, diperlukan adanya peningkatan kompetensi dan kualitas SDM. Kualitas SDM ini dapat dilihat dari tingkat pendidikan generasi muda.
"Kita harap generasi muda untuk mencapai pendidikan setinggi mungkin," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017
"Kita harapkan generasi muda agar tidak menikah dalam usia anak. Untuk perempuan batasnya 21 tahun, untuk laki-laki batasnya 25 tahun," kata Kepala BKKBN Surya Chandra dalam acara Aksi Genre 2017.
Pasalnya menurut dia, generasi muda yang melangsungkan pernikahan di usia muda belum mampu secara materi dan dikhawatirkan dapat melahirkan anak yang kurang sehat karena sel-sel reproduksinya belum matang.
"Karena sebelum usia 21 tahun itu, masih perlu gizi, perlu pengembangan sehingga nanti kalau menikah dini tidak akan mampu menghasilkan anak yang berkualitas," katanya.
Selain meminta generasi muda agar menunda pernikahan, Surya juga meminta para pemuda dan pemudi untuk menempuh pendidikan setinggi mungkin.
Pasalnya Indonesia saat ini sedang menghadapi 'bonus' demografi yang membuat jumlah penduduk usia produktif melebihi jumlah penduduk di luar usia produktif.
Menurutnya, kondisi ini bisa berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat namun dapat juga menjadi beban bangsa.
Untuk menjadikan kondisi ini menguntungkan Indonesia, diperlukan adanya peningkatan kompetensi dan kualitas SDM. Kualitas SDM ini dapat dilihat dari tingkat pendidikan generasi muda.
"Kita harap generasi muda untuk mencapai pendidikan setinggi mungkin," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017