Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan baru saja dirilis oleh "The Economy Intelegent Unit" di Inggris, Indonesia urutan 16 di dunia "Sustainable Agriculture" atau keberlanjutan pertanian.

"Negara lain yang menilai Indonesia, dan menariknya Amerika dan Tiongkok berada peringkat di bawah Indonesia. Posisi peringkat ini pertama kali kita rebut," kata Mentan saat kunjungan kerja di Gorontalo, Senin.

Ia menambahkan, saat pertemuan Menteri Pertanian se-Asia di Thailand, Indonesia diberikan kesempatan menjadi pembicara pertama, dan mereka ingin belajar dari Indonesia.

"Khusus komoditas jagung, ada 3 menteri negara yang ingin datang ke Indonesia dalam waktu dekat ini," jelasnya.

Menurutnya, ini artinya Indonesia bisa dan mampu, yang penting ditunjukan pada dunia Indonesia bisa komsumsi beras, bawang, jagung dan cabe tanpa impor lagi.

Ini menjadi sejarah pertama dalam pemerintahan Jokowi-JK, Indonesia swasembada beras dan sudah masuk tahun ketiga, bawah kita sudah ekspor ke 6 negara. Cabe sudah tidak ada lagi gejolak, tahun depan tinggal mengejar kedelai, gula dan sapi, ini harus diselesaikan satu persatu.

"Kami butuh keseriusan untuk membangun negeri, dan harus ada keikhlasan dari kita semua untuk bekerja," ungkapnya.

Ia menegaskan, jika pemerintah di daerah serius untuk kembangkan sektor pertanian, maka pemerintah pusat akan lebih serius lagi.

Dalam kesempatan itu, Mentan mengapresiasi kekompakan Gubernur Gorontalo serta bupatinya dalam meningkatkan produksi jagung, dan ini patuh dijadikan contoh.

"Bantuan dari Kementan seperti benih, pupuk dan alat mesin pertanian cukup banyak. Kalau tidak dijemput oleh kepala daerah, maka habislah bantuan tersebut dirampas oleh daerah lain yang punya keinginan tinggi untuk menumbuhkan sektor pertanian," tutupnya.

Pewarta: Farid

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017