Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Tempat Pengolahan Sampah Bank Sampah Mutiara (BSM) yang beroperasi di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, mampu membuka peluang lapangan pekerjaan baru yang cukup menjanjikan.
Direktur Bank Sampah Mutiara (BSM) Purwanto, Kamis, mengatakan saat ini sudah ada 40 orang karyawan yang bekerja dengannya dengan berbagai jenis latar belakang.
"Kami di sini mengajak masyarakat sebagai pekerja dengan mengumpulkan sampah di sekitar lingkungan mereka, karena sampah yang bisa didaur ulang memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi," ungkapnya.
Purwanto menjelaskan, masyarakat yang mengumpulkan sampah, terbagi atas empat kelompok masyarakat, dari sejumlah kecamatan di Kota Gorontalo.
"Jadi kelompok masyarakat yang kebanyakan ibu rumah tangga dan pengangguran kami ajak untuk dapat menghasilkan uang dan meningkatkan perekonomian keluarga mereka," pungkasnya.
Sampah yang dapat didaur ulang tersebut dikumpulkan oleh kelompok, lalu akan dijemput oleh pihak BSM dan di beli sesuai dengan harga pasaran.
"Selain itu kami juga mempekerjakan warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Gorontalo di bank sampah ini," ucap Purwanto, lagi.
Untuk upah pekerja, ia mengatakan bahwa mereka digaji borongan, contohnya untuk memilah plastik dibayar Rp500/kg, membersihkan gelas plastik Rp1.000/kg.
"dalam sehari para pekerja ini mampu memilah dan membersihkan sampah hingga 100-200 kg," ungkap dia.
Purwanto berharap, masyarakat semakin sadar akan pentingnya daur ulang sampah, karena selain dapat menjadi uang, lingkungan juga dapat terjaga.
Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Bank Sampah Mutiara menerima empat ton sampah daur ulang setiap hari dari pengumpul sampah dan masyarakat.
Pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang serta pengadaan air menurut data Badan Pusat Statistik Provinsi Gorontalo menjadi salah satu lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi pada triwulan III-2017 dengan persentase sebesar 16,33 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017
Direktur Bank Sampah Mutiara (BSM) Purwanto, Kamis, mengatakan saat ini sudah ada 40 orang karyawan yang bekerja dengannya dengan berbagai jenis latar belakang.
"Kami di sini mengajak masyarakat sebagai pekerja dengan mengumpulkan sampah di sekitar lingkungan mereka, karena sampah yang bisa didaur ulang memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi," ungkapnya.
Purwanto menjelaskan, masyarakat yang mengumpulkan sampah, terbagi atas empat kelompok masyarakat, dari sejumlah kecamatan di Kota Gorontalo.
"Jadi kelompok masyarakat yang kebanyakan ibu rumah tangga dan pengangguran kami ajak untuk dapat menghasilkan uang dan meningkatkan perekonomian keluarga mereka," pungkasnya.
Sampah yang dapat didaur ulang tersebut dikumpulkan oleh kelompok, lalu akan dijemput oleh pihak BSM dan di beli sesuai dengan harga pasaran.
"Selain itu kami juga mempekerjakan warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Gorontalo di bank sampah ini," ucap Purwanto, lagi.
Untuk upah pekerja, ia mengatakan bahwa mereka digaji borongan, contohnya untuk memilah plastik dibayar Rp500/kg, membersihkan gelas plastik Rp1.000/kg.
"dalam sehari para pekerja ini mampu memilah dan membersihkan sampah hingga 100-200 kg," ungkap dia.
Purwanto berharap, masyarakat semakin sadar akan pentingnya daur ulang sampah, karena selain dapat menjadi uang, lingkungan juga dapat terjaga.
Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Bank Sampah Mutiara menerima empat ton sampah daur ulang setiap hari dari pengumpul sampah dan masyarakat.
Pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang serta pengadaan air menurut data Badan Pusat Statistik Provinsi Gorontalo menjadi salah satu lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi pada triwulan III-2017 dengan persentase sebesar 16,33 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017