Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Program "Kampung Keluarga Berencana (KB)" adalah sarana untuk mendekatkan program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) kepada masyarakat, khususnya wilayah terpencil, terluar, kumuh dan kawasan pesisir.
Sekretaris Utama BKKBN RI Nofrijal dalam pencanangan kampung KB di Desa Langge, Kecamatan Tapa, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, Senin, menjelaskan program ini diterjemahkan dari "nawacita" Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla, khususnya agenda prioritas ke-3 yaitu membangun Indonesia dari pinggiran.
"Yaitu untuk memperkuat daerah dan desa sebagai wilayah kesatuan Republik Indonesia, maka kampung KB adalah wujud membangun dengan memperkuat desa," kata Nofrijal.
Terkait dengan program yang ada di kampung KB, lanjut Nofrijal ada 34 macam intervensi dan peran semua sektor, sementara di BKKBN ada 17 program yang harus ada dan berkembang dengan bagus.
Bagitu juga instansi mitra lainya, dimana ada 17 instansi terkait yang bisa berperan di kampung KB, diantaranya mulai dari kesehatan, lingkungan hidup, pemberdayaan perempuan, UMKM ekonomi kreatif, ada PUPR yang membangun infrastrukturnya.
"Karena semua fokus yang disebut dengan istilah Desa Perbatasan Terpencil dan Kepulauan atau DPTK, mudah-mudahan desa Langge ini lepas dari keterbatasan karena pemerintah memberikan perhatian yang cukup tinggi," ujarnya.
Saat ini desa-desa juga mendapatkan dukungan dari keuntungan meningkatnya rata-rata laju pertumbuhan ekonomi Indonesia, dengan jumlah anggaran pembangunan setiap tahun semakin meningkat.
"Artinya desa juga mendapatkan peningkatan pengelolaan pembangunan di tingkat desa," tambahnya.
Dengan dicanangkanya suatu desa menjadi kampung KB, diharapkan agar akses masyarakat terhadap pelayanan keluarga berencana semakin dipermudah.
Selain itu Kampung KB juga dibentuk semua kelompok kegiatan yang menjadi ciri khas BKKBN yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia, mulai dari bayi hingga lansia.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017
Sekretaris Utama BKKBN RI Nofrijal dalam pencanangan kampung KB di Desa Langge, Kecamatan Tapa, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, Senin, menjelaskan program ini diterjemahkan dari "nawacita" Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla, khususnya agenda prioritas ke-3 yaitu membangun Indonesia dari pinggiran.
"Yaitu untuk memperkuat daerah dan desa sebagai wilayah kesatuan Republik Indonesia, maka kampung KB adalah wujud membangun dengan memperkuat desa," kata Nofrijal.
Terkait dengan program yang ada di kampung KB, lanjut Nofrijal ada 34 macam intervensi dan peran semua sektor, sementara di BKKBN ada 17 program yang harus ada dan berkembang dengan bagus.
Bagitu juga instansi mitra lainya, dimana ada 17 instansi terkait yang bisa berperan di kampung KB, diantaranya mulai dari kesehatan, lingkungan hidup, pemberdayaan perempuan, UMKM ekonomi kreatif, ada PUPR yang membangun infrastrukturnya.
"Karena semua fokus yang disebut dengan istilah Desa Perbatasan Terpencil dan Kepulauan atau DPTK, mudah-mudahan desa Langge ini lepas dari keterbatasan karena pemerintah memberikan perhatian yang cukup tinggi," ujarnya.
Saat ini desa-desa juga mendapatkan dukungan dari keuntungan meningkatnya rata-rata laju pertumbuhan ekonomi Indonesia, dengan jumlah anggaran pembangunan setiap tahun semakin meningkat.
"Artinya desa juga mendapatkan peningkatan pengelolaan pembangunan di tingkat desa," tambahnya.
Dengan dicanangkanya suatu desa menjadi kampung KB, diharapkan agar akses masyarakat terhadap pelayanan keluarga berencana semakin dipermudah.
Selain itu Kampung KB juga dibentuk semua kelompok kegiatan yang menjadi ciri khas BKKBN yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia, mulai dari bayi hingga lansia.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017