Gorontalo, (Antaranews Gorontalo) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo, Provinsi Gorontalo melestarikan tanaman adat dengan melakukan penanaman kembali di Desa Talumelito, Kecamatan Telaga Biru yang menjadi pusat Desa Konservasi Budaya di daerah tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Gorontalo Lilian Rahman, Sabtu, mengatakan tanaman tersebut biasa digunakan pada kegiatan adat maupun ritual.
"Tanaman tersebut antara lain pohon pinang, pohon amo, buata kuti, lobe-lobe, belimbing manis, bambu kuning, bunga polohungo, sere wangi, gambele, sirih, jeruk bali, tebu, nenas dan nangka," jelasnya.
Menurut Lilian, tanaman tersebut nantinya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Konservasi Budaya untuk banyak kegiatan.
"Tanaman ini tentunya hauis dijaga dan dilestarikan karena beberapa di antaranya sudah jarang ada, oleh karena itu perlu ada tindakan untuk melakukan penanaman kembali," ujarnya.
Lilian menjelaskan bahwa Desa Konservasi Budaya dipusatkan di Desa Talumelito yang memiliki luas 17.800 meter persegi dan yang ditempati oleh penduduk kurang lebih 11.600 meter persegi, selebihnya adalah bukit dan pegunungan.
"Tujuan dari Desa Konservasi Budaya yaitu melestarikan budaya tradisional Gorontalo agar tidak hilang oleh perkembangan zaman serta mengembangkannya dikalangan generasi muda," jelas dia.
Selain itu desa tersebut ada untuk menumbuhkembangkan kearifan lokal kepada generasi muda lewat pengenalan dan keterlibatan mereka dalam kreativitas seni budaya.
"Kita juga mengangkat dan mengembalikan eksistensi seni budaya sebagai media yang efektif bagi masyarakat yang memiliki nilai karakter bangsa," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Gorontalo Lilian Rahman, Sabtu, mengatakan tanaman tersebut biasa digunakan pada kegiatan adat maupun ritual.
"Tanaman tersebut antara lain pohon pinang, pohon amo, buata kuti, lobe-lobe, belimbing manis, bambu kuning, bunga polohungo, sere wangi, gambele, sirih, jeruk bali, tebu, nenas dan nangka," jelasnya.
Menurut Lilian, tanaman tersebut nantinya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Konservasi Budaya untuk banyak kegiatan.
"Tanaman ini tentunya hauis dijaga dan dilestarikan karena beberapa di antaranya sudah jarang ada, oleh karena itu perlu ada tindakan untuk melakukan penanaman kembali," ujarnya.
Lilian menjelaskan bahwa Desa Konservasi Budaya dipusatkan di Desa Talumelito yang memiliki luas 17.800 meter persegi dan yang ditempati oleh penduduk kurang lebih 11.600 meter persegi, selebihnya adalah bukit dan pegunungan.
"Tujuan dari Desa Konservasi Budaya yaitu melestarikan budaya tradisional Gorontalo agar tidak hilang oleh perkembangan zaman serta mengembangkannya dikalangan generasi muda," jelas dia.
Selain itu desa tersebut ada untuk menumbuhkembangkan kearifan lokal kepada generasi muda lewat pengenalan dan keterlibatan mereka dalam kreativitas seni budaya.
"Kita juga mengangkat dan mengembalikan eksistensi seni budaya sebagai media yang efektif bagi masyarakat yang memiliki nilai karakter bangsa," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018