Gorontalo,  (Antaranews Gorontalo) - Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Cawali-Cawawali) Gorontalo Rum Pagau-Rusliyanto Monoarfa atau lebih dikenal paket "Ramah", memilih mengedepankan program dari pada saling menghujat dalam kampanye.

"Saya mewakili Cawali Rum Pagau, agar Pilkada Kota Gorontalo benar-benar berkualitas," kata Rusliyanto Monoarfa, usai menghadiri deklarasi tolak politik uang dan politisasi isu sara, Rabu.

Ia mengajak seluruh cawali/cawawali Kota Gorontalo dalam berkampanye mengedepankan program dan tidak menggunakan uang untuk terpilih menjadi wali kota dan wakil wali kota.

"Saya menantang calon lain untuk tidak menggunakan uang, kita sering mendengar agar rakyat tidak dibodohi, namun pada kenyataanya lain lagi,

untuk itu komitmen tolak politik uang, mari kita wujudkan sama-sama," tegasnya.

Baca juga: Cawali Gorontalo Deklarasi Tolak Politik Uang dan Politsasi Isu Sara

Ia berharap Pilkada Kota Gorontalo jadi contoh nasional, dimana dalam meraih simpati rakyat, calon tidak menggunakan politik uang dan hari ini rakyat sudah semakin cerdas dalam memilih pemimpin.

Menurutnya kalau tidak menggunakan uang dalam Pilkada, maka akan menghasilkan pemimpin yang peduli dengan kesejahteraan rakyat, dan ia akan fokus dengan pemerintahan, karena dia tidak menggunakan uang.

"Berbeda jika kita menggunakan uang, seperti apa yang kita saksikan di media, tidak sedikit kepala daerah yang akhirnya terjerat kasus korupsi," jelasnya.

Dengan komitmen bersama tolak politik uang, ia yakin rakyat akan terselamatkan dan pemerintahan akan berjalan sebagaimana harapan bersama,

karena dia tidak harus mencari pengganti biaya politik yang sudah dikeluarkan saat kampanye.

Terkait dengan isu sara, ia mengimbau agar kita sebagai calon pemimpin harus bisa menghargai semua suku yang tinggal di Kota Gorontalo, jangan jadikan isu sara untuk meraih kepentingan pribadi.

Baca juga: Panwaslu ajak paslon deklarasi tolak politik uang

Pewarta: Farid

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018