Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Berdasarkan pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo, pada Maret 2014 terjadi inflasi sebesar 0,31 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 107,91 Februari 2014 menjadi 108,24 Maret 2014.

Kepala BPS Provinsi Gorontalo Ihsanurijal, Kamis, mengatakan laju inflasi tahun kalender 2014 sebesar -0,32 persen (deflasi) dan inflasi "year on year" (Maret 2014 terhadap Maret 2013) sebesar 5,10 persen.

Inflasi Kota Gorontalo terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks bahan makanan 0,04 persen, kelompok makanan jadi 0,17 persen.

Kemudian kelompok perumahan 0,02 persen, sandang 1,30 persen, kesehatan 0,70 persen, pendidikan 0,02 persen, dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,88 persen,.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga selama bulan Maret 2014 antara lain tepung beras, daging ayam ras, susu kental manis, susu untuk balita, susu untuk bayi, telur ayam kampung, bawang merah, bawang putih, dan cabai rawit.

Sementara yang mengalami penurunan harga yakni daging ayam kampung, daun bawang, kangkung, kentang, ketimun, kacang tanah, pisang, gula merah, kemiri, cabai merah, gula pasir, keramik, semen,

Kelompok komoditas yang memberikan sumbangan inflasi adalah yakni bahan makanan 0,0090 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,0260 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar 0,0051 persen.

Sedangkan kelompok sandang berkontribusi 0,0655 persen, kesehatan 0,0292 persen, pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,0011 persen, dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,1694 persen.

Dari 82 kota inflasi, 45 kota mengalami inflasi dan 37 kota mengalami deflasi.

Inflasi bulanan tertinggi pada Maret 2014 terjadi di Merauke sebesar 1,15 persen dan deflasi terbesar terjadi di Tual sebesar 2,43 persen.

Kota Gorontalo menempati urutan inflasi ke-16.

Pewarta: Debby Hariyanti Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014