Gorontalo, (Antaranews Gorontalo) - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo memastikan daging hewan kurban pada Idul Adha 1439 Hijriyah di daerah itu aman untuk konsumsi masyarakat.
Kepala Seksi Kesehatan Hewan Disnakkeswan Gorontalo Utara drh Lely Umi Wakhidah di Gorontalo, Rabu, mengatakan pihaknya langsung melakukan pemeriksaan di seluruh tempat pemotongan hewan kurban.
Pemeriksaan post mortem atau memeriksa langsung daging yang telah disembelih sebelum dibagikan kepada masyarakat, dilakukan untuk memastikan daging kurban aman dikonsumsi.
Pemeriksaan oleh petugas, di antaranya di Kecamatan Kwandang, Biawu, Anggrek, dan Tolinggula.
Pada pemeriksaan itu, pihaknya menemukan cacing hati di bagian daging kurban. Petugas kemudian melakukan pemusnahan di lokasi temuan agar tidak disalurkan kepada para penerima.
Kegiatan itu, kata Lely, rutin digelar setiap Idul Adha, bahkan pada hari-hari biasanya di pasar tradisional dan tempat pemotongan hewan.
Langkah itu, kata dia, untuk menjamin masyarakat mengonsumsi daging aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH).
"Kami sudah melakukan pemeriksaan baik sebelum dipotong (ante mortem) maupun sesudah dipotong (post mortem), agar masyarakat merasa aman mengonsumsi daging," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018
Kepala Seksi Kesehatan Hewan Disnakkeswan Gorontalo Utara drh Lely Umi Wakhidah di Gorontalo, Rabu, mengatakan pihaknya langsung melakukan pemeriksaan di seluruh tempat pemotongan hewan kurban.
Pemeriksaan post mortem atau memeriksa langsung daging yang telah disembelih sebelum dibagikan kepada masyarakat, dilakukan untuk memastikan daging kurban aman dikonsumsi.
Pemeriksaan oleh petugas, di antaranya di Kecamatan Kwandang, Biawu, Anggrek, dan Tolinggula.
Pada pemeriksaan itu, pihaknya menemukan cacing hati di bagian daging kurban. Petugas kemudian melakukan pemusnahan di lokasi temuan agar tidak disalurkan kepada para penerima.
Kegiatan itu, kata Lely, rutin digelar setiap Idul Adha, bahkan pada hari-hari biasanya di pasar tradisional dan tempat pemotongan hewan.
Langkah itu, kata dia, untuk menjamin masyarakat mengonsumsi daging aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH).
"Kami sudah melakukan pemeriksaan baik sebelum dipotong (ante mortem) maupun sesudah dipotong (post mortem), agar masyarakat merasa aman mengonsumsi daging," ujarnya.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018