Gorontalo, (Antaranews Gorontalo) - Kepala Bandara Djalaluddin Gorontalo Power AS, Jumat malam, mengatakan Bandara Mutiara Sis AlJufri Palu Sulawesi Tengah ditutup hingga Sabtu 29 September 2018 pukul 19.20 Wita.
"NOTAM penutupan Bandara Palu keluar malam ini, tapi seluruh penerbangan dari Gorontalo ke Palu hari ini sudah selesai sebelum terjadi gempa," ujarnya di Gorontalo, Jumat.
Menurutnya kondisi setelah gempa di Bandara Palu belum memungkinkan untuk jalur penerbangan, karena sangat berdampak pada sejumlah infrastruktur seperti adanya menara yang roboh.
Untuk kondisi Bandara Djalaluddin sendiri setelah gempa yang turut mengguncang Gorontalo, ia mengungkapkan tidak terjadi kerusakan apa pun.
"Bandara Gorontalo aman dan tetap bisa beroperasi meski tadi gempa cukup kuat juga," imbuhnya.
Sementara itu, sejumlah warga Gorontalo yang memiliki keluarga di Palu akan memilih jalur darat untuk bisa sampai ke lokasi gempa tersebut.
"Malam ini saya akan menunggu jalur komunikasi di Palu pulih. Jika sudah mendapat informasi, besok kami akan ke Palu menjemput keluarga di sana melalui jalur darat," kata salah seorang warga Gorontalo Rosyid Azhar.
Ia mengaku belum bisa mendapatkan informasi mengenai kondisi keluarganya, karena jalur komunikasi masih terputus hingga saat ini.
"Tadi beberapa detik bisa tersambung telepon ke Palu, saya hanya sempat mendengar istri saya menangis. Setelah itu jaringan putus," ujarnya.
Sebelumnya, sebagian warga di Kota Palu masih berada di luar rumah setelah terjadinya gempa berturut-turut pada Jumat.
Salah seorang warga yang tinggal di Palu, Nuraida mengaku hingga pukul 19.30 Wita ia bersama keluarganya masih berada di luar rumah.
"Kami masih ketakutan, tidak berani masuk rumah karena sampai sekarang masih terjadi gempa susulan," tukasnya saat dihubungi ANTARA, Jumat malam.
Ia mengakui banyak kerusakan yang terjadi di sekitar rumahnya akibat gempa.
Baca juga: Warga Palu Masih Berada di Luar Rumah
Baca juga: Warga Perbatasan Gorontalo-Sulteng Berhamburan Akibat Gempa
Baca juga: Jaringan Telekomunikasi di Palu "Black Out"
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018
"NOTAM penutupan Bandara Palu keluar malam ini, tapi seluruh penerbangan dari Gorontalo ke Palu hari ini sudah selesai sebelum terjadi gempa," ujarnya di Gorontalo, Jumat.
Menurutnya kondisi setelah gempa di Bandara Palu belum memungkinkan untuk jalur penerbangan, karena sangat berdampak pada sejumlah infrastruktur seperti adanya menara yang roboh.
Untuk kondisi Bandara Djalaluddin sendiri setelah gempa yang turut mengguncang Gorontalo, ia mengungkapkan tidak terjadi kerusakan apa pun.
"Bandara Gorontalo aman dan tetap bisa beroperasi meski tadi gempa cukup kuat juga," imbuhnya.
Sementara itu, sejumlah warga Gorontalo yang memiliki keluarga di Palu akan memilih jalur darat untuk bisa sampai ke lokasi gempa tersebut.
"Malam ini saya akan menunggu jalur komunikasi di Palu pulih. Jika sudah mendapat informasi, besok kami akan ke Palu menjemput keluarga di sana melalui jalur darat," kata salah seorang warga Gorontalo Rosyid Azhar.
Ia mengaku belum bisa mendapatkan informasi mengenai kondisi keluarganya, karena jalur komunikasi masih terputus hingga saat ini.
"Tadi beberapa detik bisa tersambung telepon ke Palu, saya hanya sempat mendengar istri saya menangis. Setelah itu jaringan putus," ujarnya.
Sebelumnya, sebagian warga di Kota Palu masih berada di luar rumah setelah terjadinya gempa berturut-turut pada Jumat.
Salah seorang warga yang tinggal di Palu, Nuraida mengaku hingga pukul 19.30 Wita ia bersama keluarganya masih berada di luar rumah.
"Kami masih ketakutan, tidak berani masuk rumah karena sampai sekarang masih terjadi gempa susulan," tukasnya saat dihubungi ANTARA, Jumat malam.
Ia mengakui banyak kerusakan yang terjadi di sekitar rumahnya akibat gempa.
Baca juga: Warga Palu Masih Berada di Luar Rumah
Baca juga: Warga Perbatasan Gorontalo-Sulteng Berhamburan Akibat Gempa
Baca juga: Jaringan Telekomunikasi di Palu "Black Out"
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018