Sulteng,  (Antaranews Gorontalo) - Pengamanan di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di sepanjang jalur pantai timur wilayah Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) Provinsi Sulawesi Tengah, sangat diperlukan.

Junaid, salah satu warga yang akan menuju Gorontalo dari Kota Palu, Rabu, mengatakan, sangat kesulitan melakukan pengisian bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah SPBU yang ada di pesisir timur itu.

"Kendaraan harus mengantri panjang dan lama untuk mengisi bahan bakar, kondisi ini sangat menyulitkan," ujarnya.

Ia berharap, pemerintah menempatkan aparat penegak hukum yang bisa membantu memperlancar antrian.

"Sebaiknya ada aparat yang menjaga, untuk menghindari pembelian di luar keperluan mendesak, seperti pembelian menggunakan galon dengan maksud dijual kembali," ujarnya.

Ia mengaku, jalur trans Sulawesi di wilayah itu sangat padat, baik dilewati kendaraan yang akan keluar Palu mengangkut pengungsi atau korban selamat gempa dan tsunami pada Jumat (28/9) maupun kendaraan yang akan menuju Palu mengantar bantuan atau menjemput keluarga untuk mengungsi.

"Sudah pasti, banyak kendaraan yang harus melakukan pengisian ulang agar bahan bakarnya mencukupi hingga tiba di tempat tujuan," ujarnya.

Hal yang sama disampaikan Ongki Lakoro, warga korban selamat di Jalan Kartini Kota Palu.

Ia mengaku, hingga saat ini tidak memiliki bahan bakar untuk mengantar isteri dan anak-anaknya ke wilayah Tinombo agar bisa secepatnya mengungsi.

"Ancaman virus penyakit, serta upaya menghapus trauma keluarganya akibat gempa dan tsunami, sangat ingin dilakukan dengan cepat," ujarnya.

Namun transportasi darat termasuk jasa transportasi umum, sulit melayani dengan alasan mereka akan kesulitan mendapatkan bensin jika tidak harus mengantri lama.

Kondisi itu tentunya sangat berdampak memicu terjadinya kenaikan harga sewa angkutan.

Ia berharap, pemerintah mengatasinya agar warga korban selamat yang masih berada didalam Kota Palu, bisa secepatnya keluar.

Kahar, salah satu pengendara truk dari wilayah Gorontalo, mengaku sempat membantu salah satu kendaraan yang kehabisan bensin jauh dari lokasi SPBU atau di wilayah Santigi.

"Terpaksa kendaraan ditarik hingga mencapai SPBU terdekat, yang ada di wilayah Moutong Pusat sekitar 40 kilo meter dari Santigi," ujarnya.

Rata-rata SPBU di sepanjang pantai timur, mulai dari SPBU Ampibabo, Kasimbar, Tinombo, Mensung, Lambunu dan Moutong Pusat, mengalami lonjakan antrian pembelian BBM.

Sementara pembelian di depot-depot eceran, hanya efektif melayani sebanyak 10-15 botol untuk para pembeli, dengan kisaran harga Rp15 ribu-Rp20 ribu per botol. `

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018