London (Antaranews Gorontalo) - Indonesia dan Perancis sepakat untuk memperkuat kerja sama Gastronomi atau ilmu tentang tata boga (kuliner) dimana kedua negara memiliki niat yang sama untuk menjadikan daya tarik pariwisata sekaligus melestarikan warisan budaya masing-masing.
Country Manager Visit Indonesia Tourism Office indonesia di Prancis Eka Moncarr, kepada Antara London, Sabtu mengatakan kedua negara telah menandatangani surat penyataan kehendak yang bertujuan mempromosikan destinasi-destinasi wisata gastronomi dan warisan budaya kuliner daerah.
Penandatanganan surat pernyataan kehendak dilaksanakan Direktur Institut Prancis di Indonesia (IFI) Marc Piton dengan Kementerian Pariwisata yang diwakili Direktur Promosi Pariwisata Indonesia untuk Wilayah Eropa, Agustini Rahayu.
Surat Penyataan Kehendak itu antara lain membuat panduan khusus dalam bahasa setempat, memberikan rekomendasi tempat berkualitas, serta mengembangkan program kebudayaan bersama yang kemudian akan dipromosikan melalui berbagai festival dan acara internasional baik di Prancis maupun di Indonesia.
Gastronomi merupakan pintu masuk yang tepat untuk mengundang wisatawan agar mereka berkunjung ke daerah-daerah lain di kedua negara.
Utamanya, 30 persen wisatawan yang pergi ke Prancis adalah untuk menjelajahi kulinernya. Dengan 18 provinsi di Prancis dan 34 di Indonesia, kedua negara memiliki kekayaan kuliner yang besar, khususnya masakan-masakan khas setiap daerahnya; tergambar jelas dari 1.200 varian keju di Prancis dan puluhan jenis soto di Indonesia.
Pariwisata gastronomi merupakan upaya mempromosikan kekakayaan lokal dan keragaman warisan kuliner kedua negara!
Meskipun Indonesia dan Prancis dipisahkan jarak sejauh hampir 12 ribu kilometer. namun kunjungan wisatawan antara kedua negara selalu meningkat.
Prancis merupakan negara tujuan wisata utama orang Indonesia di Eropa. Pada 2017, hampir 150 ribu orang Indonesia yang berkunjung ke Prancis, yang membuat Indonesia sebagai negara pengirim wisatawan pertama dari Asia Tenggara.
Sementara itu, warga Prancis juga semakin tertarik untuk berwisata ke Indonesia yang membuat negara kepulauan ini masuk dalam daftar 10 negera tujuan wisata favorit orang Prancis.
Pada 2017, ada 274 117 ribu wisatawan Prancis yang berkunjung ke Indonesia dan pada Juli lalu Prancis menjadi negara pengirim wisatawan terbanyak ke Indonesia, diikuti Inggris.
Walaupun, kepadatan wisatawan di kedua negara masih terkonsentrasi di beberapa wilayah Paris di Prancis dan Bali di Indonesia. Sejak beberapa tahun terakhir ini, gastronomi telah menjadi wahana penting diplomasi untuk berkontribusi dalam mempromosikan kedua negara di mata internasional.
Penandatanganan surat pernyataan kehendak ini menjadi momentum simbolis karena untuk pertama kalinya Pesta Gastronomi Prancis berganti nama menjadi "Gout de France" (Cita Rasa Prancis) acara tahunan yang digelar secara internasional.
Indonesia berpartisipasi selama tiga kali berturut-turut dalam acara Village International de la Gastronomie (VIG) yang diadakan di kaki Menara Eiffel dan diikuti lebih dari 50 negara lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018
Country Manager Visit Indonesia Tourism Office indonesia di Prancis Eka Moncarr, kepada Antara London, Sabtu mengatakan kedua negara telah menandatangani surat penyataan kehendak yang bertujuan mempromosikan destinasi-destinasi wisata gastronomi dan warisan budaya kuliner daerah.
Penandatanganan surat pernyataan kehendak dilaksanakan Direktur Institut Prancis di Indonesia (IFI) Marc Piton dengan Kementerian Pariwisata yang diwakili Direktur Promosi Pariwisata Indonesia untuk Wilayah Eropa, Agustini Rahayu.
Surat Penyataan Kehendak itu antara lain membuat panduan khusus dalam bahasa setempat, memberikan rekomendasi tempat berkualitas, serta mengembangkan program kebudayaan bersama yang kemudian akan dipromosikan melalui berbagai festival dan acara internasional baik di Prancis maupun di Indonesia.
Gastronomi merupakan pintu masuk yang tepat untuk mengundang wisatawan agar mereka berkunjung ke daerah-daerah lain di kedua negara.
Utamanya, 30 persen wisatawan yang pergi ke Prancis adalah untuk menjelajahi kulinernya. Dengan 18 provinsi di Prancis dan 34 di Indonesia, kedua negara memiliki kekayaan kuliner yang besar, khususnya masakan-masakan khas setiap daerahnya; tergambar jelas dari 1.200 varian keju di Prancis dan puluhan jenis soto di Indonesia.
Pariwisata gastronomi merupakan upaya mempromosikan kekakayaan lokal dan keragaman warisan kuliner kedua negara!
Meskipun Indonesia dan Prancis dipisahkan jarak sejauh hampir 12 ribu kilometer. namun kunjungan wisatawan antara kedua negara selalu meningkat.
Prancis merupakan negara tujuan wisata utama orang Indonesia di Eropa. Pada 2017, hampir 150 ribu orang Indonesia yang berkunjung ke Prancis, yang membuat Indonesia sebagai negara pengirim wisatawan pertama dari Asia Tenggara.
Sementara itu, warga Prancis juga semakin tertarik untuk berwisata ke Indonesia yang membuat negara kepulauan ini masuk dalam daftar 10 negera tujuan wisata favorit orang Prancis.
Pada 2017, ada 274 117 ribu wisatawan Prancis yang berkunjung ke Indonesia dan pada Juli lalu Prancis menjadi negara pengirim wisatawan terbanyak ke Indonesia, diikuti Inggris.
Walaupun, kepadatan wisatawan di kedua negara masih terkonsentrasi di beberapa wilayah Paris di Prancis dan Bali di Indonesia. Sejak beberapa tahun terakhir ini, gastronomi telah menjadi wahana penting diplomasi untuk berkontribusi dalam mempromosikan kedua negara di mata internasional.
Penandatanganan surat pernyataan kehendak ini menjadi momentum simbolis karena untuk pertama kalinya Pesta Gastronomi Prancis berganti nama menjadi "Gout de France" (Cita Rasa Prancis) acara tahunan yang digelar secara internasional.
Indonesia berpartisipasi selama tiga kali berturut-turut dalam acara Village International de la Gastronomie (VIG) yang diadakan di kaki Menara Eiffel dan diikuti lebih dari 50 negara lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018