Jakarta (Antaranews Gorontalo) - Sekretaris Dewan Rohaniawan Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN), Budi Tanuwibowo, mengatakan, Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie, adalah seorang negarawan yang selalu menyuarakan tentang pentingnya mengamalkan nilai-nilai pluralisme.
     
Sosok itu, kata dia, juga terdepan dalam membela kepentingan kelompok atau golongan tanpa membeda-bedakan, ibaratnya seperti Presiden keempat Indonesia, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur
   
"Prof Jimly adalah orang yang dalam kapasitas tertentu adalah Gus Dur zaman sekarang yang berani menyuarakan kebenaran meskipun harus berseberangan dengan kelompok lain. Tapi tentu dengan gayanya sendiri bukan gaya seorang Gus Dur, karena masing-masing punya pendekatan sendiri," kata Budi di Jakarta, Minggu.
     
Menurut dia, Jimly adalah seorang negarawan, seorang yang berdiri di atas semua kelompok dan golongan yang di dalam benak dan hatinya selalu hanya berpikir bagaimana Indonesia lebih baik, tanpa mempersoalkan siapa orangnya, apa sukunya, apa agamanya.
     
Diri tokoh itu selalu memposisikan membela orang-orang yang terpinggirkan, yang terlupakan dan melakukan itu dengan konsisten.
   
"Khususnya saya sebagai orang Konghucu merasakan betul bahwa di setiap momen apapun beliau selalu menyempatkan diri hadir meskipun harus meninggalkan acara-acara yang jauh lebih penting," kata Budi.
     
Bahkan juga sebagai salah satu tokoh masa kini yang melanjutkan perjuangan Gus Dur tentang nilai-nilai demokrasi, pluralisme, dan kemanusiaan.

Pewarta: Susylo Asmalyah

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018