Gorontalo, (ANTARA News) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Gorontalo menggelar seminar kesehatan reproduksi bersama mitra di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Rabu.

Kepala BKKBN Provinsi Gorontalo, Muhammad Edi Muin mengatakan kegiatan itu menjadi ajang promosi dan sosialiasi serta penyebaran kepada masyarakat luas.

"Tujuannya adalah meningkatkan pemahaman dan pengetahuan serta wawasan mitra kerja mengenai kesehatan reproduksi dalam rangka mewujudkan keluarga sehat yang berkualitas," jelasnya.

Ia mengatakan, kesehatan reproduksi mendaat perhatian khusus secara global sejak diangkatnya isu itu dalam Konferensi Internasional tentang Kependudukan dan Pembangunan di Kairo, Mesir pada tahun 1994.

"Isu penting karena dalam konferensi itu disepakati perubahan paradigma dalam pengelolaan masalah kependudukan dan pembangunan melalui pendekatan pengendalian populasi dan penurunan fertilitas," ujarnya.

Menurut Edi, jika pendekatan yang dilakukan terfokus pada kesehatan reproduksi serta upaya pemenuhan hak-hak reproduksi.

"Dalam upaya mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan keluarga berkualitas, pemerintah menerapkan kebijakan keluarga berencana melalui penyelenggaraan program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga (KKBPK)," jelasnya.

Ia mengaku jika program KB bukan digunakan untuk menekan pertumbuhan penduduk, tetapi harus dapat juga meningkatkan kesehatan ibu dan anak melalui pendekatan kesehatan reproduksi.

Pada kegiatan yang diikuti oleh 200 orang mitra kerja BKKBN Gorontalo, terdapat tiga narasumber yang memberikan materi yang pengetahuan kepada peserta.

Narasumber pertama yaitu Prof. Dr. Fasli Jalal yang memberikan materi penitngnya gizi pada periode 1.000 hari pertama kehidupan dalam mencegah stunting.

Lalu dr. Maimum Ichsan yang membawakan materi Wanita, gizi dan menopause serta dr. Ufy Trisnawaty yang memberikan materi gangguan tumbuh kembang pada anak stunting dan upaya penanganannya.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018