Pandeglang (Antaranews Gorontalo) - Warga pesisir pantai Pandeglang, Banten yang diterjang gelombang tsunami hingga kini belum berani kembali ke rumah karena khawatir terjadi gelombang susulan.
"Kami hingga kini masih tinggal di pengungsian," kata Yudi (40), warga Lentera Kecamatan Labuan,Pandeglang, Senin.
Yudi mengaku lebih nyaman tinggal di pengungsian karena cuaca buruk masih terjadi yang disertai hujan lebat dan angin kencang.
Bahkan, Minggu (23/12) sore gelombang laut masih tinggi di kawasan Pantai Labuan.
Sebetulnya, Yudi bersama keluarga sempat pulang ke rumah, namun tiba-tiba gelombang naik disertai angin kencang.
"Kami menunggu cuaca kembali normal dan bisa pulang ke rumah," kata Yudi yang lokasi rumahnya 150 meter dari bibir pantai Labuan.
Begitu juga warga pengungsian lainnya Mamun (45) mengaku bahwa belum berani pulang ke rumah karena ketakutan dan khawatir terjadi gelombang tsunami susulan.
Mamun mengalami trauma ketika gelombang menerjang rumahnya begitu kuat.
Beruntung, isteri dan kedua anaknya selamat setelah berlarian ke lokasi perbukitan.
"Kami merasa tenang tinggal di pengungsian. Jika sudah aman dipastikan kembali ke rumah walaupun kondisinya mengalami kerusakan," ujarnya.
Sementara itu, sejumlah pengungsi di Kantor Kecamatan Panimbang mengatakan bahwa mereka belum bisa kembali ke rumah karena gelombang di pesisir pantai cukup tinggi.
Masyarakat masih ketakutan gelombang tsunami, meski durasinya selama 10 menit, namun terjangan ombaknya cukup kuat.
Bahkan, puluhan bangunan rumah roboh, kendaraan juga ikut terseret. Saat ini, ratusan warga masih tinggal di pengungsian.
"Kami dan anggota keluarga kembali ke rumah setelah cuaca kembali normal," kata Samsudin (55) warga Panimbang.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018
"Kami hingga kini masih tinggal di pengungsian," kata Yudi (40), warga Lentera Kecamatan Labuan,Pandeglang, Senin.
Yudi mengaku lebih nyaman tinggal di pengungsian karena cuaca buruk masih terjadi yang disertai hujan lebat dan angin kencang.
Bahkan, Minggu (23/12) sore gelombang laut masih tinggi di kawasan Pantai Labuan.
Sebetulnya, Yudi bersama keluarga sempat pulang ke rumah, namun tiba-tiba gelombang naik disertai angin kencang.
"Kami menunggu cuaca kembali normal dan bisa pulang ke rumah," kata Yudi yang lokasi rumahnya 150 meter dari bibir pantai Labuan.
Begitu juga warga pengungsian lainnya Mamun (45) mengaku bahwa belum berani pulang ke rumah karena ketakutan dan khawatir terjadi gelombang tsunami susulan.
Mamun mengalami trauma ketika gelombang menerjang rumahnya begitu kuat.
Beruntung, isteri dan kedua anaknya selamat setelah berlarian ke lokasi perbukitan.
"Kami merasa tenang tinggal di pengungsian. Jika sudah aman dipastikan kembali ke rumah walaupun kondisinya mengalami kerusakan," ujarnya.
Sementara itu, sejumlah pengungsi di Kantor Kecamatan Panimbang mengatakan bahwa mereka belum bisa kembali ke rumah karena gelombang di pesisir pantai cukup tinggi.
Masyarakat masih ketakutan gelombang tsunami, meski durasinya selama 10 menit, namun terjangan ombaknya cukup kuat.
Bahkan, puluhan bangunan rumah roboh, kendaraan juga ikut terseret. Saat ini, ratusan warga masih tinggal di pengungsian.
"Kami dan anggota keluarga kembali ke rumah setelah cuaca kembali normal," kata Samsudin (55) warga Panimbang.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018