Manado, (Antara News) - Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengekspor minyak kelapa mentah atau Crude Coconut Oil (CCO) ke Belanda  sebanyak 4.000 ton di awal tahun 2019.

"CCO yang diekspor ke Belanda kali ini  mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar 3,41 juta dolar Amerika Serikat (AS)," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Darwin Muksin di Manado, Rabu.

Menurut dia, pasar Belanda sangat meminati CCO asal Sulut, sehingga harus dimanfaatkan dengan baik oleh petani dan pengekspor Sulut.

Oleh karena itu, lanjutnya, kualitas ekspor CCO asal Sulut diharapkan untuk dijaga, agar mampu mempertahankan pasar Eropa tersebut.

Pasar Eropa, tambah Darwin, merupakan pembeli cukup besar akan komoditas turunan kelapa yang satu ini, setelah Amerika.

CCO, kata dia, merupakan produk turunan kelapa yang berada di urutan pertama produk ekspor Sulut.

Ia menegaskan bahwa negara tujuan ekspor CCO Sulut baru dua negara.

"Kualitas produk yang baik, akan memudahkan kita menjual komoditas tersebut," katanya.

Oleh karena itu, memandang perlu menjaga mutu dan volume dengan baik agar pasar makin terbuka luas.

Gubernur Sulut Olly Dondokambey mengatakan perkiraan naiknya harga CCO dan CPO turut mendorong kinerja ekspor di tahun 2019.
 
Kondisi rupiah yang melemah sejak tahun 2018 diperkirakan akan lebih stabil di tahun 2019, sehingga mendorong penerimaan ekspor.
 
Kebijakan yang mendukung ekspor seperti rencana pembukaan keran ekspor kelapa utuh diperkirakan juga turut meningkatkan kinerja ekspor.

Minyak kelapa katanya, masih mendominasi kinerja ekspor baik dari sisi nilai maupun volume, namun untuk jumlah pasar terbesar ekspor Sulut yakni produk turunan kelapa yakni tepung kelapa.

Pewarta: Jerusalem Mendalora dan Nancy Lynda Tigauw

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019