Gorontalo, (Antara News) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo, Provinsi Gorontalo, menggandeng Balai Besar Veteriner Maros dalam penanganan dan investigasi kasus antraks yang terjadi di daerah itu.

Sekretaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan setempat, Fony Tangahu di Gorontalo, Rabu, mengatakan pada tanggal 17 Agustus 2019 lalu, ada laporan terkait masyarakat yang diduga terkena antraks di Desa Bakti, Kecamatan Pulubala.

"Tim investigasi dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gorontalo bekerja sama dengan Subdin Dinas Peternakan Pada Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo bergerak cepat dengan melakukan pengobatan ternak disekitar lokasi kasus," ujarnya.

Dari hasil investigasi di dapatkan laporan bahwa telah terjadi kasus potong paksa kambing milik warga dan daging kambing tersebut dibagi-bagikan kepada 23 orang warga.

Akibatnya, tiga dari 23 orang yang mengonsumsi daging tersebut mengalami efek berupa luka? dan secara klinis dinyatakan bahwa luka tersebut akibat bakteri Antraks.

"Investigasi yang dilakukan dengan BBVET Maros ini menyangkut pengambilan sampel tanah lokasi kasus kejadian untuk dilakukan uji ulang," kata dia,lagi.

Sambil menunggu hasil uji Lab dari BBVET Maros dan sesuai Standar Operasional Prosedur(SOP) yang berlaku, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gorontalo telah melakukan langkah-langkah teknis berupa penangan kasus dengan melakukan vaksin dan pemberian antibiotic dan vitamin.

Ia menjelaskan, total Hewan ternak yang sudah di vaksinasi sampai dengan tanggal 29 Januari 2019? berjumlah 1,454 ekor sapi. Pelayanan akan terus dilaksanakan sesuai jadwal yang telah di sampaikan.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019