Gorontalo (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Gorontalo Rudy Salahuddin menyebut perlu adanya perubahan struktur ekonomi, untuk menggerakkan perekonomian seiring pertumbuhan ekonomi Provinsi Gorontalo pada tahun 2024 yang tercatat 4,13 persen.
"Pertumbuhan ekonomi lebih rendah dari capaian tahun sebelumnya, pertumbuhan dari sisi produksi tertinggi disumbang oleh sektor perdagangan besar dan eceran," ucap Rudy di Gorontalo, Senin.
Ia pun meminta BAPPPEDA Provinsi Gorontalo berpikir kreatif dan mendorong pengembangan sektor industri.
"Jika dalam lima tahun ke depan tidak ada investasi industri, kita bisa tertinggal jauh dibandingkan daerah lain. Contohnya, Sulawesi Tengah dan Maluku Utara yang beberapa tahun lalu jauh di bawah Gorontalo, kini mengalami kemajuan pesat berkat adanya industrialisasi," ungkap Rudy.
Rudy mendorong agar komoditas lain selain pertanian jagung dapat diperhatikan untuk dikembangkan agar memberikan nilai tambah lebih besar, contohnya pengolahan emas di Pohuwato yang sudah mulai dijalankan untuk meningkatkan pendapatan daerah.
Menurut dia, banyak sumber daya manusia yang tidak terserap sehingga banyak lulusan tiap tahunnya yang mencari pekerjaan di luar daerah karena minim nya lapangan kerja.
Tingkat pengangguran terbuka pada bulan Agustus tahun 2024 tercatat 3,31 persen, meningkat 0,07 poin dibandingkan Agustus tahun 2023 pada angka 3,06 persen.
"Bagaimana kita mau menyerap kalau kita tidak punya industri yang bisa menyerap tenaga kerja sebegitu banyak sedangkan lulusan ini tiap tahun akan hadir terus, nantinya mereka tidak bisa mendapatkan pekerjaan. Akhirnya mereka pindah keluar, dari Gorontalo yang merugi juga kita disini, tidak punya SDM yang bisa kita dorong dan mengandalkan," jelas Rudy.
Ia menambahkan, capaian kinerja makro daerah 2024 lainnya yakni persentase penduduk miskin pada September 2024 sebesar 13.87 persen, menurun 0.70 poin terhadap Maret 2024.
Indeks Pembangunan Manusia mencapai angka 72,01, meningkat 0,76 poin dibanding tahun 2023.