Gorontalo, 8/2 (Antara) - Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK), sebuah organisasi paguyuban dari Minahasa/Manado yang berada di perantauan, melakukan penggalangan dana untuk membantu warga yang mengalami musibah bencana banjir dan longsor di Kota Manado dan sekitarnya.
Wakil Ketua Umum DPP KKK Ruddy Sumampow mengatakan penggalangan dana ini merupakan bentuk respon sosial bagi korban yang mengalami musibah, akibat banjir dan tanah longsor di Manado pada 1 Februari 2019 lalu.
"Penggalangan dana ini masih bersifat internal, dengan mengajak seluruh anggota KKK se Indonesia maupun warga Kawanua Diaspora di luar negeri, untuk membuka jiwa amal kita dengan bantuan untuk keluarga kita di Manado dan sekitarnya," ujar Sumampow yang juga aktif di sejumlah organisasi kemasyarakatan di tingkat nasional ini. Bahkan penggalangan dana yang dimotori juga oleh Ketua Umum KKK DR Ronny Sompie ini, hingga saat ini telah terkumpul sebanyak 59 juta lebih, dan masih akan bertambah hingga pada saat penyaluran yang dijadwalkan pada tanggal 12 Februari mendatang.
"Kami tidak menghalangi juga anggota KKK di beberapa daerah yang hendak menyalurkan langsung ke lokasi, karena intinya sama untuk membantu korban. Tetapi imbauan kami juga bisa dikirimkan secara bersamaan dan akan diatur mekanisme penyalurannya," tambahnya, sambil mengimbau jika ada anggota KKK maupun keluarga dekatnya yang rumahnya di Manado alami bencana akan didata dan turut dibantu.
Sebelumnya juga, Sumampow mengaku prihatin dan berbelasungkawa dengan musibah banjir dan longsor di Manado, yang menyebabkan empat orang meninggal serta banyaknya rumah warga yang tergenang air.
Sementara itu, Ketua KKK Provinsi Gorontalo Kompol Berty Runtukahu mengakui telah mengimbau juga anggota kawanua di daerah yang pernah satu wilayah administratif Provinsi dengan Sulut itu, ikut mendukung program KKK pusat untuk membantu warga korban bencana di Manado.
"Selain itu, kami juga mendoakan keluarga kita di Manado yang alami musibah, agar tegar dan kuat untuk menghadapi cobaan ini. Pasti musibah ini akan berlalu dan kita selalu waspada jika ada hal-hal yang bisa saja terjadi seperti bencana alam," jelas Berty, yang menyebut ada 30 ribuan warga Kawanua di penjuru wilayah Gorontalo itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019
Wakil Ketua Umum DPP KKK Ruddy Sumampow mengatakan penggalangan dana ini merupakan bentuk respon sosial bagi korban yang mengalami musibah, akibat banjir dan tanah longsor di Manado pada 1 Februari 2019 lalu.
"Penggalangan dana ini masih bersifat internal, dengan mengajak seluruh anggota KKK se Indonesia maupun warga Kawanua Diaspora di luar negeri, untuk membuka jiwa amal kita dengan bantuan untuk keluarga kita di Manado dan sekitarnya," ujar Sumampow yang juga aktif di sejumlah organisasi kemasyarakatan di tingkat nasional ini. Bahkan penggalangan dana yang dimotori juga oleh Ketua Umum KKK DR Ronny Sompie ini, hingga saat ini telah terkumpul sebanyak 59 juta lebih, dan masih akan bertambah hingga pada saat penyaluran yang dijadwalkan pada tanggal 12 Februari mendatang.
"Kami tidak menghalangi juga anggota KKK di beberapa daerah yang hendak menyalurkan langsung ke lokasi, karena intinya sama untuk membantu korban. Tetapi imbauan kami juga bisa dikirimkan secara bersamaan dan akan diatur mekanisme penyalurannya," tambahnya, sambil mengimbau jika ada anggota KKK maupun keluarga dekatnya yang rumahnya di Manado alami bencana akan didata dan turut dibantu.
Sebelumnya juga, Sumampow mengaku prihatin dan berbelasungkawa dengan musibah banjir dan longsor di Manado, yang menyebabkan empat orang meninggal serta banyaknya rumah warga yang tergenang air.
Sementara itu, Ketua KKK Provinsi Gorontalo Kompol Berty Runtukahu mengakui telah mengimbau juga anggota kawanua di daerah yang pernah satu wilayah administratif Provinsi dengan Sulut itu, ikut mendukung program KKK pusat untuk membantu warga korban bencana di Manado.
"Selain itu, kami juga mendoakan keluarga kita di Manado yang alami musibah, agar tegar dan kuat untuk menghadapi cobaan ini. Pasti musibah ini akan berlalu dan kita selalu waspada jika ada hal-hal yang bisa saja terjadi seperti bencana alam," jelas Berty, yang menyebut ada 30 ribuan warga Kawanua di penjuru wilayah Gorontalo itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019