Gorontalo,  (Antaranews Gorontalo) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Gorontalo akan mengembangkan empat potensi bahari di Provinsi Gorontalo pada tahun 2020.

Potensi bahari yang diberi nama "Bule Maco" itu terdiri dari Desa Botubarani, Desa Bongo, Desa Biluhu dan Desa Olele.

"Desa Botubarani dengan potensi hiu pausnya, Desa Bongo dengan potensi pesisirnya, Desa Biluhu dan Desa Olele dengan potensi wisata bawah laut sebagai titik penyelaman. Programnya Botubarani, Bongo, Biluhu, Olele Marine Conservation atau Bule Maco," kata Kepala Dinas DKP Sutrisno, Jumat.

Sutrisno menguraikan, letak Gorontalo sangat strategis untuk mendorong peningkatan pendapatan nelayan sekaligus sebagai obyek wisata.

Dengan perairan laut seluas 876.663,08 hektare atau 9,638,44 kilometer persegi menjadi pendorong untuk melakukan pengembangan potensi wisata bahari di perairan Sulawesi dan Teluk Tomini.

"Kita diapit oleh dua Wilayah Pengelolaan Perikanan (WWP). WWP 715 di perairan Teluk Tomini dan WPP 716 di Laut Sulawesi. Potensi ikannya sekitar 1,8 juta ton," imbuhnya.

Untuk memaksimalkan potensi tersebut, pihaknya menyiapkan bantuan sarana penangkapan ikan bagi nelayan berupa octopus (gurita) atau alat perangkap ikan serta lampu penerang.

Menurutnya kedua bantuan itu diberikan secara paket, dengan bantuan perahu fiber 3 GT.

Sebelumnya Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo meluncurkan ikon baru pariwisata yakni Burung Julang Sulawesi.

Ikon tersebut juga merujuk pada potensi keragamanhayati Gorontalo, yang dapat dikembangkan menjadi ekowisata.

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019