Unsur TNI-Polri serta Pemerintah Provinsi Gorontalo akan turun langsung mengecek kesiapan masing-masing TPS yang tersebar di kabupaten dan kota, pada seminggu sebelum (H-7) pemilhan umum (pemilu) serentak 2019.

Kapolda Gorontalo Brigjen Pol. Rachmad Fudail menjelaskan, TNI-Polri selaku institusi yang bertanggung jawab terhadap pengamanan jalannya pemilu serentak tahun 2019, akan diambil suatu tindakan tegas sesuai dengan prosedur dan aturan hukum yang berlaku jika menemukan adanya kerawanan dan hambatan.

"Pemilu ini melalui beberapa tahapan, yakni kampanye, pemungutan sampai penghitungan suara. Nanti, kita dari jajaran TNI-Polri bersama seluruh komponen masyarakat siap menjaga keamanan Pemilu,” ujar Kapolda usai pelaksanaan apel gelar pasukan Operasi Kepolisian Terpusat "Mantap Brata Otanaha Tahun 2019" di lapangan Sport Center Limboto, Jumat.

Lebih lanjut Rachmad menjelaskan, sebanyak 1.600 personel TNI-Polri akan disiapkan menjaga keamanan pada Pemilu nanti. Ini dilakukan agar pelaksanaan pemilu tahun 2019 secara serentak khususnya di Provinsi Gorontalo dapat berjalan sukses, aman dan lancar.

"Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dalam menyukseskan pemilu. Masyarakat bisa ikut serta menjaga keamanan dan terutama tidak termakan hoax yang bisa memecah belah persatuan dan kesatuan serta tidak menyampaikan berita-berita yang tidak benar adanya," jelasnya.

Sementara itu, Komandan Resort Militer (Danrem) 133/Nani Wartabone, Kolonel CZI Arnold AP. Ritiauw, juga menambahkan, nantinya akan ada TNI dan Polri yang akan ditugaskan di setiap perbatasan.

"Tiga atau empat hari sebelum hari pencoblosan kami sepakat akan menempatkan TNI dan Polri untuk menjaga perbatasan untuk menjaga kemungkinan masuknya miras ke tempat kita," katanya.

Danrempun memberi pesan dalam bahasa Gorontalo "ito nga’amila mohutato" yang artinya kita semua bersaudara, jangan gara-gara beda pilihan kita semua jadi ribut.



 

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019